MAROS, CAKRANEWS — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2025, Lembaga Pencinta Alam HPPMI Maros akan menggelar kegiatan Aksi Bersih Sungai dan Penanaman Pohon di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap persoalan lingkungan yang semakin kompleks, khususnya di wilayah yang rentan terhadap bencana ekologis seperti banjir dan penurunan kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Pelaksanaan kegiatan ini sebenarnya telah direncanakan pada 5 Juni lalu, namun karena bertepatan dengan Hari Raya Iduladha, kegiatan kami tunda sambil melakukan observasi langsung terhadap kondisi lingkungan di lokasi kegiatan,” ungkap Fitrah Yusri, PLT Sekretaris Umum LPA HPPMI Maros.
Desa Mattirotasi dipilih sebagai lokasi kegiatan karena kondisi lingkungannya yang memprihatinkan. Permasalahan utama di desa ini adalah penumpukan sampah di aliran sungai dan saluran irigasi, kurangnya fasilitas tempat sampah, serta buruknya sistem drainase. Akibatnya, hampir setiap tahun desa ini terdampak banjir. Pada Februari lalu, banjir merendam sekitar 209 hektare sawah.
“Sudah lama tidak ada tempat sampah. Masyarakat akhirnya membuang sampah ke sungai dan beberapa dari kami sudah berinisiatif membuat tempat sampah sendiri, tapi sampah itu tidak pernah diangkut ke tempat pembuangan,” ungkap Oma, perwakilan Komunitas Pencinta Alam Katro Maros yang berkantor di Desa Mattirotasi.
Melalui dua program utama — penanaman pohon dan aksi bersih sungai — LPA HPPMI Maros berharap dapat menjadi penggerak dalam upaya memulihkan kondisi ekologis desa tersebut. Penanaman pohon di bantaran sungai diharapkan mampu meningkatkan tutupan vegetasi, memperkuat daya serap tanah, serta berfungsi sebagai penyangga alami untuk mencegah banjir.
“Aksi bersih sungai ini kami mempunyai tujuan untuk mengurangi risiko genangan air, melindungi lahan pertanian, serta mencegah penyebaran penyakit yang bersumber dari air tercemar,” ungkap Asri, koordinator pelaksana kegiatan.
Asri juga menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang secara partisipatif dan melibatkan masyarakat, kelompok pemuda, serta kelompok perempuan. “Kami juga mengajak seluruh organisasi pecinta alam dan komunitas lainnya untuk bergabung sebagai bentuk solidaritas bersama. Tidak ada keadilan lingkungan jika masih ada yang dirugikan,” tambahnya.
Sebagai komitmen jangka panjang, LPA HPPMI Maros akan melanjutkan kegiatan konservasi ini dengan melakukan audiensi ke instansi pemerintah terkait. Selain itu, mereka juga akan memfasilitasi forum diskusi terbuka bersama masyarakat Desa Mattirotasi guna memperkuat advokasi dan mendorong penyelesaian sistemik atas persoalan lingkungan di wilayah tersebut.
Discussion about this post