KAMPALA, UGANDA, cakra.news – ISIS mengaku bertanggungjawab atas dua serangan bom bunuh diri terpisah yang menewaskan tiga orang dan melukai 36 lainnya di Ibukota Uganda, Kampala, pada Selasa lalu.
“Dua warga sipil dan seorang polisi tewas dalam ledakan itu,” kata juru bicara polisi Fred Enanga kepada wartawan pada konferensi pers di kota itu, Kamis (18/11/2021).
Kantor Berita Amaq yang berafiliasi dengan ISIS melaporkan insiden itu di saluran Telegram pada hari Selasa, mengatakan tiga pejuang berangkat dengan tas berisi bahan peledak. Dua menuju ke Kantor Polisi Pusat Kampala, dan yang ketiga ke gedung parlemen, di mana mereka meledak.
Pihak Kepolisian mengungkapkan serangan itu memiliki ciri-ciri Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), sebuah kelompok pemberontak Islam yang berafiliasi dengan ISIS.
Dalam sebuah pernyataannya, Presiden Uganda Yoweri Museveni menaikkan jumlah orang yang terluka dari 33 menjadi 36.
Dia mengatakan tiga penyerang tewas saat meledakkan bom mereka dan tujuh tewas saat melawan saat ditangkap.
“Sebanyak 81 tersangka telah ditangkap,” kata Museveni.
“Selain memburu teroris, strategi kewaspadaan negara ini juga membantu meminimalkan kerusakan,” lanjutnya.
Museveni pun meminta masyarakat tetap menjaga kewaspadaan, memeriksa orang-orang di pintu masuk tempat parkir bus, hotel, gereja, masjid, pasar.
Kedua ledakan itu mengguncang pusat kota dalam waktu lima menit satu sama lain.
Polisi mengatakan rekaman pengawasan menunjukkan seorang pria dewasa membawa ransel meledakkan dirinya pada pukul 10:03 waktu setempat di dekat Kantor Polisi Pusat, dan penyerang tewas seketika.
Pernyataan pemerintah menyebutkan, dua orang dipastikan tewas di lokasi ledakan pertama, sementara 17 lainnya mengalami luka kritis.
Tiga menit setelah ledakan pertama, dua pelaku bom bunuh diri dengan sepeda motor terlihat meledakkan diri di dekat Raja Chambers dan Gedung Asuransi Jubilee di sepanjang Jalan Parlemen Kampala pusat.
“Kedua pembom tewas dan mayat seorang warga sipil juga ditemukan di lokasi,” kata Enanga.
Dilanjutnya, 33 orang terluka dalam dua ledakan itu; lima diantaranya dalam kondisi kritis. Para korban luka dirawat di Rumah Sakit Rujukan Nasional Mulago. Polisi mengejar seorang pembom keempat, dan dua bom lagi ditemukan dari rumahnya yang akan diledakkan.
Setelah pengeboman, kata Enanga, polisi dan personel tentara menutup jalan-jalan di sekitar lokasi ledakan dan membatasi lalu lintas di kota.
Bulan lalu, sebuah ledakan di Kampala menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Reuters melaporkan bahwa ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu.**
Pewarta : Andi Surya
Discussion about this post