TARAKAN, CAKRANEWS – Kepala UPTD Pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan, Muhammad Roswan buka suara terkait video viral keributan antara pedagang kaki lima (PKL) dengan petugas Satpol PP, pada Jumat, 28 Februari 2025. Dalam video tersebut terjadi keributan dan aksi saling dorong antara PKL dengan petugas Satpol PP.
Roswan menjelaskan keributan itu disebabkan karena adanya penertiban pedagang yang berjualan di area pelabuhan. Penertiban ini merupakan tindak lanjut sterilisasi dermaga sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Kaltara, Zainla Arifin Paliwang.
Lebih lanjut, pedagang diminta untuk berjualan di koridor lorong tengah atau area pejalan kaki, tidak lagi pada area dermaga pelabuhan SDF Tarakan.
“Salah satu yang harus disterilisasi itu adalah dermaga dari pedagang kan dermaga kita itu terisi dengan pedagang,” ujarnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat, 28 Februari 2025.
Ia mengatakan sebelum melakukan penertiban, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang, namun masih tidak digubris sehingga dilakukanlah penertiban. “Sebenarnya pedagang itu posisinya di terminal yang utama itu cuman kan belum ada terminal,” jelasnya.
Kata Roswan, dari 15 pedagang yang ada di dermaga pelabuhan SDF Tarakan, sekitar 4 orang yang masih menolak pindah. Pemindahan lokasi area berjualan ini, kata dia, tidak dikenakan tambahan biaya sewa, yakni masih sama dengan sebelumnya, Rp 300 ribu per bulan.
“Rencananya kami tetap meminta mereka pindah tadi kan kondisi kurang bagus kami mencoba upaya memperbanyak tim,” katanya. Dia menjelaskan penertiban ini dilakukan agar kawasan dermaga lebih rapi dan tertata.
Sementara itu, salah satu pedagang di pelabuhan SDF Tarakan, Erni bukan nama sebenarnya mengatakan, mereka enggan pindah karena lokasi koridor sangat sempit karena harus berbagi lahan dengan pejalan kaki.
“Agak sempit di sini, baru orang banyak naik bus tidak melintas di sini jadi sepi” ucap pedagang yang enggan disebutkan nama sebenarnya tersebut.
Selain itu, di lokasi tersebut barang dagangan mereka basah karena terkena percikan air saat terjadi hujan deras. Kendati demikian, ia terpaksa mengikuti kebijakan pemerintah sebab dirinya takut jika tidak berjualan mereka akan kehilangan penghasilan. “Kita ikutin aja lah dulu alurnya,” ucapnya.
Discussion about this post