PARIS, cakra.news – Konvoi militer Perancis yang melakukan perjalanan ke Nigeria dan kemudian Mali diblokir selama seminggu oleh pengunjuk rasa yang menentang kehadiran militer mantan penguasa kolonial itu di Burkina Faso. Jumat (26/11/2021).
Ratusan demonstran di kota Kaya pekan lalu mengepung truk logistik dan kendaraan lapis baja saat mereka melintasi Burkina Faso.
Konvoi yang sebelumnya juga telah menghadapi pengunjuk rasa di dua kota lain di sepanjang rute itu, kemudian mundur ke sebuah kamp di utara ibu kota Ouagadougou.
“Konvoi itu melanjutkan lintasannya tadi malam dan sekarang tiba di perbatasan Nigeria. Semuanya berjalan dengan baik,” kata juru bicara tentara Perancis Kolonel Pascal Ianni kepada Reuters.
Orang-orang di negara Afrika Barat frustrasi dengan pasukan lokal dan internasional karena gagal menahan pemberontakan Islam yang meluas. Perancis memiliki ribuan tentara yang dikerahkan di seluruh wilayah Sahel Afrika Barat, tempat mereka memerangi gerilyawan yang terkait dengan Negara Islam dan Al Qaeda.
Pasukan keamanan negara menderita kerugian terbesar dalam beberapa tahun awal bulan ini ketika militan dari afiliasi Al Qaeda membunuh 49 petugas polisi militer dan empat warga sipil.
Tiga lainnya tewas dalam serangan serupa pada hari Rabu, dan ratusan warga sipil telah tewas selama tahun ini.
Sekolah telah ditutup di seluruh negeri untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan. Internet seluler juga telah diputus sejak Sabtu lalu berdasarkan ketentuan hukum terkait pertahanan negara dan keamanan publik.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post