INTERNSIONAL, CAKRANEWS – Konflik antara Ukraina dan Rusia yang dimulai sejak Februari 2022 lalu, tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda, apalagi berakhir.
Terbaru, Presiden Rusia Volodymyr Zelenskiy menyatakan, bahwa serangan Rusia yang menghantam pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, sebagai aksi terorisme.
Adapun akibat serangan udara brutal itu, dilaporkan puluhan orang tewas dan terluka. Rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan, ketika sedang ramai pengunjung.
“Negara Rusia telah menjadi organisasi teroris terbesar di dunia. Dan ini adalah fakta, ini harus menjadi fakta hukum,” ucap Zelenskyy, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa 28 Juni 2022.
Ia juga menyebut, segala transaksi di dunia yang berkaitan dengan Rusia, seperti perdagangan minyak, adalah tindakan memperkaya teroris.
Sebagai informasi, lebih dari 4.634 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak perang dimulai pada 24 Februari, menurut PBB. Berdasarkan data PBB, lebih dari 14 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari 8 juta yang telah melarikan diri ke negara lain.
Discussion about this post