JAKARTA, CAKRANEWS – Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru, yang dilaksanakan di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Dalam survei yang merekam preferensi sosial dan politik masyarakat ini, diambil sampel dengan cara wawancara tatap muka sepanjang periode 4-12 Maret 2022.
Survei ini mengangkat beberapa isu yang mencuat di lapisan masyarakat belakangan ini, yakni kinerja pemerintah, pelaksanaan pemilu, elektabilitas gubernur, elektabilitas capres, partai politik hingga isu penundaan Pemilu 2024 yang sempat membuat publik gaduh.
Khusus isu penundaan pemilu, survei merekam penilaian publik dari ketiga provinsi. Sebanyak 73,1 persen masyarakat Jawa Tengah sertuju Pemilu 2024 digelar. Sementara yang tak setuju angkanya mencapai 24,6 persen.
Sementara masyarakat Kalimantan Timur setuju penyelenggaraan Pemilu 2024 digelar. 70,8 persen menyatakan setuju, dan 21,7 persen tidak setuju.
Selanjutnya, survei juga menunjukkan, masyarakat NTT juga sangat tinggi yang mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024. Angkanya mencapai 81,8 persen. Tidak setuju hanya 12,4 persen.
Isu penundaan Pemilu 2024 ini sempat beberapa kali disinggung oleh sejumlah partai politik dan menteri-menteri di kabinet Joko Widodo.
Aksi massa yang belakangan ini marak di berbagai daerah, juga membawa aspirasi penolakan penundaan Pemilu 2024, yang dianggap bakal mencederai demokrasi.
Discussion about this post