JAKARTA, CAKRANEWS – Sektor pertanian diyakini mampu menjadi kunci mengendalikan angka inflasi di Indonesia tetap berada di bawah tiga persen, menurut pengamat dari Universitas Andalas, Muhammad Makky.
Ia berkata, sektor pertanian yang meliputi produksi dan kesejahteraan petani akan mampu jadi penopang ekonomi nasional.
“Ketersediaan dan ketahanan pangan adalah salah satu penopang inflasi Indonesia sehingga mampu bertahan dan terkendali dibawah 3 persen,” kata Makky, seperti dikutip dari Merdeka, baru-baru ini.
Perlu diketahui, inflasi di berbagai negara meningkat tajam, dimana Turki berada di angka 61,14 persen, Argentina 52,3 persen, Rusia 16,7 persen, Brazil 11,3 persen, Belanda 9,7 persen dan Amerika 7,9 persen. Sedangkan Indonesia mampu mengendalikannya di angka 2,64 persen.
“Amerika mengalami inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir, begitu juga turki mengalami inflasi tertinggi dalam 20 tahun terakhir,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 menjadi yang memaksa kebijakan pembatasan sosial harus diambil, menjadi faktor berpengaruh yang memicu keterbatasan suplai barang.
Sementara ketika ekonomi mulai pulih, permintaan jauh lebih tinggi dari ketersediaan barang sehingga harga-harga meroket tinggi.
“Kelangkaan komoditas ditambah konflik Rusia-Ukraina membuat harga komoditas energi melambung tinggi, dan turut menaikkan harga pangan hingga produk industri. Meskipun begitu, Indonesia saat ini masih bisa mempertahankan tingkat inflasi di bawah 3 persen,” ujarnya.
Makky mengatakan, sektor pertanian lagi-lagi menjadi penopang utama bagi perekonomian Indonesia. Sektor ini menunjukkan kinerja terbaiknya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
“Sektor lain lesu tapi sektor pertanian tumbuh dan tangguh. Saya kira momentum ini harus kita jaga bersama agar Indonesia bisa terus pulih dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi,” kata Makky.
Discussion about this post