Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Headline

Mengenal Lebih Dekat Sulaiman (Part 4) : Menggembala Sapi Usai Pulang Sekolah

by Prasetya
03/05/2024
in Headline, Kaltara, Leisure, News
A A
Mengenal Lebih Dekat Sulaiman (Part 1): Anak Petani yang Sukses Menjadi Jenderal
Share on FacebookShare on Twitter

CAKRANEWS – Seperti yang diceritakan Hasmah (kakak Sulaiman) sebelumnya. Dulu setiap pulang sekolah, Sulaiman diberi tugas untuk membantu ambo (ayahnya) di sawah, kebun atau membantu menggembala sapi.

Bahkan saat masih pagi buta, sebelum berangkat ke sekolah, Sulaiman terkadang masih menyempatkan waktu mengurusi keperluan ternak sapi milik ambo yang biasa digunakan membajak sawah. Mengecek persediaan makanan atau minumannya.

RELATED POSTS

Mods May Day STC Tarakan Dipuji Adi Nata Kusuma

Nilai Kenaikan Tarif PDAM Bulungan Disorot KI Kaltara

“Masih sempat  ji’ karena lokasi sekolahnya  adik saya tidak jauh ji’ dari rumah. Begitu juga sore harinya. Setiap pulang dari sekolah dan selesai mengaji, adik saya tidak lupa kewajibannya mengurus ternak sapi,” kata Hasmah.

Ambo kami, lanjut Hasmah, wataknya keras. Bila ada perintahnya maka anaknya yang ditugaskan tidak boleh menunda-nunda. Kalau melanggar, pasti kena marah. Apalagi kalau ketahuan banyak alasan atau berpura-pura dengan berdalih macam-macam alias makkalasi  kata orang Bugis.

Pernah suatu waktu, pulang dari mengaji dan sudah agak sore, Sulaiman bersama kakaknya yang laki-laki, hendak bermaksud menjemput sapi ternaknya yang ada di dataran tinggi atau hamparan perbukitan yang banyak ditumbuhi rerumputan liar.

Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba sapinya yang lebih duluan sampai di kandangnya, sedangkan Sulaiman belum juga keliatan batang hidungnya. Usut punya usut, rupanya di pertengahan jalan, dia mampir karena tergoda melihat pohon jambu yang  buahnya lebat.

Jadi sasaran rebutan anak-anak sebayanya. Sulaiman pun ikut memanjat pohon jambu itu dan asyik menyantap buahnya bersama kawan-kawannya tanpa ingat waktu dan lupa menyadari sapi ternaknya sudah duluan sampai di kandang.

Mendengar hal tersebut ambo marah. Sulaiman dianggap bekerja tidak becus dan kurang bertanggungjawab. Sembari membawa sebilah kayu, ia menyusul anaknya. Ketemu. Paakk…….! Sulaiman berteriak dan menangis minta ampun.

“Sejak kejadian itu adik saya kapok dan tobat. Akhirnya dia berjanji tidak akan lagi lalai bekerja yang menjadi tugasnya,” ungkap Hasmah.

Sulaiman dilahirkan dan dibesarkan dari lingkungan keluarga yang menganut etos kerja tinggi. Neneknya seorang petani ulung. Kemudian turun dan mendara daging ke ambo-nya. Beruntung, ilmu pertaniannya itu hanya sampai pada ambo. Sulaiman sudah pernah merasakan sejenak betapa beratnya melakoni pekerjaan sebagai petani saat masih tinggal di kampung tempatnya dilahirkan.

Namun begitu, etos kerja ambo tidak pudar. Selain bertani dan berkebun, acap kali ia juga merangkap sopir mobil guna mengangkut bahan hasil bumi. Pergi pagi hari dan pulang petang hari, bahkan kadang malam hari.

Sementara ambo pergi bergelut keluar kampung, emak sibuk dengan jualan bahan sembako. Yang Sulaiman banggakan, meski ambo dan emak sibuk dengan urusan pekerjaanya, namun masih sempat meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Setiap ambo pulang, ia selalu bertanya kepada emak tentang keadaan semua anak-anaknya.

Berkat pengalaman dan tempaan dari orangtua-nya, Sulaiman tumbuh menjadi pria yang gigih, ulet dan terbiasa mandiri. Tidak tergantung kepada orang lain, dan pekerja keras dalam memperjuangkan apa yang sudah menjadi tekadnya.

“Ambo kami mendidik anak-anaknya dengan membiasakan kami bekerja keras, tidak dimanja. Bahkan sama sekali tidak membedakan anak laki-laki dan perempuan. Sama saja,” tutur Hasdina, adiknya.

Meskipun begitu dari sisi lain, tinggal di kampung yang jauh dari kota, tak mengurangi rasa ketentraman dan kedamaian selalu terpatri, sangat sederhana dalam kehidupan keluarga Leman. Apalagi kesederhanan ambo dan emak, sangat menginspirasi anak-anaknya. Terutama tentang bagaimana memahami rasa bersyukur dan arti masa depan.

Bahwa kecukupan dalam kehidupan tergantung bagaimana kita mampu mensyukuri rejeki yang ada. Begitu pun keterbatasan, tidaklah menghambat harapan dan impian seseorang.

Tags: #andisulaiman #kkss #calongubernurkaltara
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Mods May Day STC Tarakan Dipuji Adi Nata Kusuma

Mods May Day STC Tarakan Dipuji Adi Nata Kusuma

by Prasetya
26/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Perayaan Mods May Day yang digelar oleh Scooter Tarakan Club (STC) pada Minggu, 25 Mei 2025, sukses...

Nilai Kenaikan Tarif PDAM Bulungan Disorot KI Kaltara

Nilai Kenaikan Tarif PDAM Bulungan Disorot KI Kaltara

by Prasetya
21/05/2025
0

TANJUNG SELOR, CAKRANEWS – Ketua Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Utara (KI Kaltara), Fajar Mentari menyoal rencana kenaikan tarif air bersih...

Lapas Tarakan Gandeng UMKM Super Sayur untuk Pemasaran Sayuran Hidroponik Warga Binaan

Lapas Tarakan Gandeng UMKM Super Sayur untuk Pemasaran Sayuran Hidroponik Warga Binaan

by Prasetya
20/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan melalui Seksi Kegiatan Kerja menjalin kerja sama dengan Super Sayur, sebuah...

Iskandar Tak Terima Hasil Investigasi BNI Tarakan, Pertanyakan Sistem Keamanan Perbankan

Iskandar Tak Terima Hasil Investigasi BNI Tarakan, Pertanyakan Sistem Keamanan Perbankan

by Prasetya
19/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Iskandar, warga Kota Tarakan, melalui kuasa hukumnya Alif Putra Pratama, menyatakan ketidakpuasannya terhadap hasil investigasi yang dilakukan oleh...

Aksi Nyata Telkom untuk Negeri: ‘GoZero%’ Hadir di Tarakan, Tanam 5.000 Mangrove

Aksi Nyata Telkom untuk Negeri: ‘GoZero%’ Hadir di Tarakan, Tanam 5.000 Mangrove

by Prasetya
15/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Telkom Indonesia menginisiasi penanaman 5.000 bibit mangrove di Pantai Batu Perawan, Tanjung Batu, Kota Tarakan, Kalimantan Utara,...

Next Post
Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan di Dejavu Tarakan

Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan di Dejavu Tarakan

Ada Kans Besar Sulaiman Diusung PKS pada Pilgub Kaltara 2024

Ada Kans Besar Sulaiman Diusung PKS pada Pilgub Kaltara 2024

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Populer

  • Pelepasan Siswa-Siswi PAUD Islam Al Hiro ke-6 “Menanamkan Nilai Qurani Sejak Usia Dini, Membangun Generasi yang ber IPTEK dan ber IMTAQ dari perbatasan Sebatik

    Pelepasan Siswa-Siswi PAUD Islam Al Hiro ke-6 “Menanamkan Nilai Qurani Sejak Usia Dini, Membangun Generasi yang ber IPTEK dan ber IMTAQ dari perbatasan Sebatik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Bahasa Gaul Anak Tarakan, Nomor 4 Kocak Banget

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aplikasi Yagoal Menghilang, Miliaran Dana Investor ikut Ludes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indomaya Rute Tarakan-Tawau Beroperasi Mulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Harga Tiketnya di Bawah Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Meja Operasi ke Ruang Gerakan, Ini Profil Ketua Pemuda ICMI Kaltara dr. Ihya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.