INTERNASIONAL, CAKRANEWS – Kota Mariupol, Ukraina adalah wilayah terdampak paling buruk dari invasi Rusia yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melaporkan, ada sekitar 10 ribu warga di Mariupol telah tewas akibat serangan Rusia, dan kotanya telah hancur lebur.
“Rusia benar-benar menghancurkan Mariupol dan membakarnya menjadi abu. Setidaknya 10 ribu warga Mariupol pasti telah terbunuh,” kata Zelensky saat berpidato di hadapan Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel), seperti dikutip Senin 11 April 2022.
Zelenskiy berkata, Mariupol adalah sebuah contoh nyata kekejaman Rusia yang harus dihentikan, dengan kerja sama semua negara, termasuk bantuan persenjataan seperti tank dan jet tempur dari Korsel.
“Jika Ukraina menerima senjata seperti itu, tidak hanya akan menyelamatkan nyawa orang biasa, tapi juga akan menjadi kesempatan untuk menyelamatkan Ukraina,” ujar Zelenskiy.
Sejauh ini, Korsel termasuk negara yang banyak membantu Ukraina selama invasi Rusia. Negeri Gingseng telah menyalurkan bantuan sebesar 1 miliar won atau setara 800 ribu dolar AS dalam bentuk peralatan militer tak mematikan ke Negeri Keranjang Roti Eropa tersebut.
Bantuan tersebut termasuk helm anti-peluru dan peralatan medis. Namun Korsel masih menolak permintaan Ukraina baru-baru ini agar mereka memberikan bantuan persenjataan anti-pesawat.
Bukan tanpa alasan, Korsel sementara ini tak bisa memberi bantuan peralatan militer berbentuk senjata, karena akan mengganggu kesiapan dalam negeri di tengah ancaman ketegangan dengan Korea Utara.
Discussion about this post