TARAKAN, CAKRANEWS – Ketua Ikatan Dokter Anak (IDAI) Kaltara dr. Franky Sientoro menyebut, kasus gagal ginjal akut yang menggemparkan Indonesia belakangan ini, sudah ditemukan di Tarakan.
Pasien pertama gagal ginjal akut ini adalah seorang anak berusia dua tahun yang kini dirawat di RSUD dr Jusuf SK.
“Pasien tersebut saat ini masih mendapat perawatan di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit),” kata Franky di Tarakan, Kamis 20 Oktober 2022, seperti dikutip dari Antara.
Sementara ini, balita tersebut tengah ditopang dengan alat bantu ventilator agar dapat bernapas secara stabil.
“Serta sedang penelitian lebih lanjut, dan pada pasien terjadi peningkatan kadar serum kreatinin, kadar ureum dan fungsi kadar livernya pun meningkat itu kecurigaan untuk terkena gagal ginjal,” ujar Franky.
Ia menjelaskan, pasien itu masuk ke RSUD dr Jusuf SK sejak Rabu 19 Oktober. Kondisinya cukup memprihatinkan, dengan tubuh lemas, muntah-muntah hingga tak bisa buang air kecil.
“Lalu kita beri cairan, ternyata respon anak tidak bisa buang air kecil, setelah kita penelitian lebih lanjut anak tidak bisa buang air kecil tiga hari. Dari situ kita mulai curiga dari awal kita hanya curiga dehidrasi biasa kita langsung periksa lengkap. Dari situ ketahuan ternyata peningkatan serum kreatinin sudah di tahap yang akut,” ucapnya.
Lebih lanjut, pasien balita itu rencananya akan dirujuk ke RS Wahidin Makassar. Indikasi sementara adalah obat yang dikonsumsi anak ini mengalami riwayat batuk dan pilek biasa, di antaranya obat Ambroxol dan Paracetamol dalam bentuk sirup.
Discussion about this post