TARAKAN, cakra.news – Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) menggelar unjuk rasa menuntut kesejahteraan petani Indonesia, unjuk rasa ini dilakukan secara damai di perempatan THM kota Tarakan, Senin (27/09/2021).
Dalam unjuk rasa, SMI memandang bahwa aturan-aturan yang dibuat pemerintah lebih memihak kepada kaum kapitaslis, bahkan 15 juta keluarga petani hanya menguasai 0,3% hektar tanah kemudian kurang lebih 90% hektar tanah dikuasai korporasi perkebunan, tambang dan properti.
Hal ini bertentangan dengan semangat UUD 1945 pasal 33; Bumi, Air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut M. Firman selaku koordinator aksi demo, tujuan demo adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa Hari Tani 24 September, seharusnya para petani merdeka dalam ekonomi, sosial dan politiknya. Untuk di Indonesia sendiri, lanjut dia, belum bisa dikatakan merdeka apalagi kebijakan-kebijakan yang dibuat Pemerintah tidak pro rakyat, makanya kami turun hari ini menyampaikan kepada masyarakat bahwasanya apabila petani sejahtera maka reforma agraria sejati itu berjalan menuju kesejahteraan rakyat.
Demo dilakukan di tengah perempatan THM, salah satu koordinator meneriakan yel-yel kesejahteraan petani dan mahasiswa yang lain membawa spanduk mendukung reforma agraria.
Aksi demo dimulai pukul 10.00 hingga pukul 13.00 Wita.
Sekitar 20 mahasiswa SMI ikut menghadiri aksi demo tersebut. Beberapa aparat Kepolisian terlihat mengamankan lalulintas kendaraan dan menjaga kegiatan aksi ini supaya berjalan dengan baik.
Dalam momentum Hari Tani Nasional ke 61 yang jatuh pada tanggal 24 September, SMI menuntut sikap Jokowi-Amin; mewujudkan Program kesejahteraan rakyat, antara lain:
1. Wujudkan reforma agraria sejati
2. Nasionalisme aset-aset vital
3. Bangun Industrialisasi Nasional yang kuat dan mandiri di bawah kontrol rakyat
4. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan
5. Bangun alat politik alternatif/ partai masa rakyat
Pewarta : Aan Boan Kardono
Discussion about this post