TARAKAN, CAKRANEWS – El Nino yang tengah terjadi saat ini mulai berdampak pada pasokan dan harga kebutuhan pokok di Tarakan.
Salah satunya terjadi pada komoditas beras, dimana beberapa pekan terakhir ini harga jual di pasaran terus mengalami kenaikan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan, Elang Buana, diakibatkan menurunnya pasokan dari sentra beras di daerah pada musim El Nino ini.
“Kalau beras, faktor harga naik diketahui memang produksi nasional turun dan kemarin ditarget 35 juta ton beras,” kata Elang.
“Sudah dipanggil kepala dinas provinsi, koordinasi dengan pusat dan dilaksanakan verifikasi kelemahannya apa. Salah satunya faktor apa, kenapa produksi turun. Salah satunya memang dampak El Nino,” lanjutnya.
Namun demikian, Elang mengatakan, diprediksi sampai akhir November dan Desember harga akan kembali normal. Pasalnya di daerah penghasil beras akan memasuki masa panen.
Selain itu, untuk harga jual tertinggi beras kategori atau jenis premium berkisar Rp16.500 per kilogram (Kg).
Lebih lanjut Elang menjelaskan, saat ini ada 354 ton beras bahkan lebih digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Stok tersebut diharapkan akan membantu masyarakat terdampak inflasi sampai 2 bulan ke depan. Tahap pertama Juni Juli Agustus 2023 dan ini sudah disalurkan.
“Kemudian tahap kedua, September November Oktober, baru September kami gelontorkan. Kemarin juga sudah disalurkan untuk korban kebakaran juga kami sudah gelontorkan. Ini berasal dari Bapanas dititipkan ke Bulog dan dikirim ke kelurahan dan kelurahan bagi ke teman-teman terkena dampak,” pungkasnya.
Discussion about this post