NUNUKAN, CAKRANEWS– Polemik Baznas Nunukan yang diduga terjadi akibat pencomotan anak untuk menerima santunan yatim piatu saat acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Islamic Center, Minggu 15 Oktober 2023, telah berakhir. Masalah tersebut akhirnya berakhir usai Baznas meminta maaf dan mengakui kekeliruannya.
Wakil Ketua Baznas Kabupaten Nunukan Bidang Pendistribusian H. Muhammad Sulaiman menyampaikan permohonan maaf dan mengakui kesalahannya telah menyuruh Furqon, putra dari Arbain, untuk menerima santunan yatim piatu dari Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid. Padahal notabene Furqon bukanlah anak yatim piatu.
Permohonan maaf itu disampaikan Sulaiman di Kantor Baznas Kabupaten Nunukan, Selasa 17 Oktober 2023. “Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar – besarnya kepada keluarga Bapak Arbain atas kesalahan saya dalam acara penyerahan bantuan Baznas untuk para mustahik yang diserahkan langsung oleh bupati Nunukan di Islamic Center dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, karena telah mengambil langsung tanpa ijin putra dari Bapak Arbain atas nama Furqon sebagai penerima simbolis kategori anak yatim,” kata Sulaiman.
Dalam kesempatan itu, Sulaiman yang didampingi oleh Ketua Baznas Nunukan H. Zahri Fadly dan jajaran pengurus Baznas tersebut juga menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan. “Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan wabil khusus Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, Saya juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan ini,” ujarnya.
Menanggapi permohonaan maaf dari Baznas tersebut, pihak keluarga Arbain mengaku sudah menerima permohonan maaf tersebut, dan berharap kepada Baznas ke depan lebih berhati – hati lagi.
Sebagai informasi, penyerahan santunan yatim piatu oleh Baznas Nunukan yang dilakukan oleh Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid seusai acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Islamic Center, Minggu 15 Oktober 2023, menjadi viral karena anak yang menerima bantuan secara simbolis tersebut ternyata bukan anak yatim.
Atas kejadian itu, pihak keluarga dari anak tersebut mengaku keberatan, dan meminta kepada Baznas untuk melakukan klarifikasi dan permohonan maaf.
Discussion about this post