TARAKAN, CAKRANEWS – Eksistensi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Kalimantan Utara (Kaltara) tidak sekedar hadir sebagai sebuah organisasi masyarakat (Ormas) paguyuban. Tapi lebih dari itu. Diharapkan keberadaannya untuk bersama-sama dengan masyarakat adat maupun masyarakat dari etnis lainnya dapat berkontribusi dalam membangun serta memajukan daerah yang berjuluk “Bumi Benuanta” ini.
“Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan dengan keberadaanya di tengah-tengah masyarakat dan pemerintah Kalimantan Utara selalu berupaya dapat memberikan kontribusi. Dimana, sejumlah warga atau anggota organisasi paguyuban KKSS telah mengabdikan dirinya di berbagai profesi baik di pemerintahan, swasta maupun sektor informal,” kata Sulaiman, Ketua BPW KKSS Kalimantan Utara.
Selama ini, lanjutnya, sektor ekonomi dan bisnis pada beberapa kabupaten dan kota di wilayah Kaltara terdapat banyak warga KKSS yang dikenal merupakan pedagang-pedagang terampil dan berdaya saing tinggi, sehingga perkembangan ekonomi di provinsi ini bertumbuh dengan pesat.
“Melalui kegiatan rapat kerja daerah maupun berbagai program yang dilakukan dapat memantapkan organisasi KKSS Kaltara guna membangun kerjasama dengan organisasi lain. Tetapi, juga dengan pemerintah untuk berkontribusi memajukan daerah ini serta menghadapi perkembangan yang akan datang. Mudah-mudahan dengan kehadiran paguyuban di Kaltara, khususnya KKSS dapat memberikan dukungan untuk membangun provinsi Kaltara,” harap pria Bugis kelahiran Maros ini.
Siapa pun dan dari mana pun anda berasal, maka semua memiliki hak dan kewajiban yang sama demi berkontribusi dalam proses pembangunan di Kaltara.
Sulaiman dalam kapasitas sebagai Ketua BPW KKSS Kaltara selalu mengingatkan bahwa ia beserta seluruh masyarakat terkait harus menjunjung tinggi peribahasa: “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.” Oleh karena itu, menurutnya, semua orang merupakan pionir dari perdamaian yang harus menanamkan jiwa anti hoaks dan melawan provokator.
“Siapa pun yang ada di wilayah Kaltara, bantu pemerintah dalam menjalankan program-programnya. Ini sudah menjadi tujuan kita, yaitu dibentuk untuk saling mengenal warga perantau, warga sekeliling, melestarikan nilai-nilai budaya, serta memperjuangkan dan membantu pemerintah dalam mengakselerasi pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah dari pusat hingga daerah.”
Untuk itu, Sulaiman mengajak segenap warga KKSS Kaltara agar menjaga toleransi umat beragama yang sudah terjalin dengan baik selama ini diantara semua elemen masyarakat. Karena itu adalah sebagai modal utama dalam berkarya serta membangun daerah ini. “Setiap anggota warga KKSS mampu menjaga toleransi dan juga mampu menjadi pionir-pionir dalam pembangunan di sektor ekonomi di daerah ini.”
Meskipun diberi amanah dan kepercayaan menakhodai organisasi KKSS, namun Sulaiman tetap mengharapkan dan meminta seluruh warga perantau di wilayah Kaltara dapat memberikan masukan dan pikiran konstruktif guna menjadi program kerja yang memiliki dampak positif baik tergadap warga KKSS maupun dalam memajukan daerah ini. Apalagi KKSS adalah lembaga yang terbangun karena semangat kekeluargaan.
Di masa depan tantangan organisasi KKSS, menurut Sulaiman, tidaklah ringan. Apalagi, kedepan provinsi Kaltara akan menghadapi berbagai macam tantangan, salah satunya masuk dalam ekosistem pertumbuhan ekonomi regional BIMP-EAGA dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Olehnya itu, setiap organisasi di daerah termasuk warga KKSS harus menyiapkan diri sedini mungkin dalam menghadapi tantangan besar tersebut. ***
Discussion about this post