MAKASSAR, cakra.news – Dua terduga teroris yaitu MU dan MM yang ditangkap Densus 88 Anti teror di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, disebut Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ade Indrawan sempat merencanakan sejumlah aksi penyerangan terhadap aparat negara hingga perampokan di wilayah Sulawesi, Kamis (02/12/2021).
Mereka, kata Ade telah merencanakan aksi mulai dari aksi Amaliah hingga Fai atau perampokan di wilayah Sulawesi. MU dan MM, lanjutnya merupakan bagian dari Tim Askari di dalam jaringan Jamaah Islamiyyah.
Mereka sempat merencanakan sejumlah aksi, namun urung dilaksanakan akibat kekurangan logistik dan anggota.
“Mereka juga pernah merencanakan aksi perampokan dan masih ada kaitan dengan tiga orang yang ditangkap sebelumnya di Lutim dan 12 orang ditangkap di Poso pada Agustus, di Riau dan Jawa Timur,” terangnya.
Diterangkan pula Ade, MU dan MM sejak bergabung dengan Jamaah Islamiyyah, telah melakukan serangkaian pelatihan di beberapa daerah di Sulawesi.
Misalnya, sepanjang 2003-2006, MU mengikuti kegiatan Tadabur Alam di Pulau Bulo Puloe (Teluk Bone) menggunakan senjata api jenis M16.
Sementara MM, kata Ade pada tahun 2003 lalu, pernah melakukan uji coba senjata M16 bersama Bahar alias SM yang telah ditangkap lebih dulu di Teluk Bone.
MM juga pernah melakukan survei lokasi untuk tempat pelatihan yang digunakan anggota Jamaah Islamiyah di daerah Gunung Bulupoloe atau Gunung Patah.
“Mereka juga mengikuti tadrib di Gunung Walenrang, Siwa bersama Bahar alias SM pada tahun 2004 lalu,” jelasnya.
Kedua teroris MU dan MM dijerat dengan pasal 15 juncto pasal 7 dan pasal 13 C Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2018.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : CNN Indonesia
Discussion about this post