KHARTOUM, cakra.news – Para pengunjuk rasa yang menentang kekuasaan militer mencapai dekat istana presiden di ibukota Sudan pada Sabtu untuk kedua kalinya dalam seminggu ini. Militer melontarkan gas air mata dan padamkan komunikasi, Senin (27/12/2021).
Komite Sentral Dokter Sudan mengatakan 178 orang terluka selama demonstrasi, delapan disebabkan oleh peluru tajam. Komite juga mengatakan pasukan keamanan memasuki Rumah Sakit Khartoum dan Rumah Sakit Port Sudan.
Protes terhadap kudeta terus berlanjut bahkan setelah Abdallah Hamdok diangkat kembali sebagai perdana menteri bulan lalu.
Para demonstran menuntut agar militer tidak memainkan peran dalam pemerintahan selama transisi menuju pemilihan umum yang bebas.
Seminggu yang lalu, para demonstran mulai melakukan aksi duduk di gerbang istana sebelum dibubarkan. Tetapi pada hari Sabtu mereka bertemu dengan pasukan keamanan dan berbalik.
Layanan internet terganggu di ibu kota, dan penduduk tidak dapat membuat atau menerima panggilan telepon. Sementara militer memblokir jalan menuju jembatan yang menghubungkan Khartoum dengan Omdurman, kota kembarannya di seberang Sungai Nil.
Di Omdurman, pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di dekat jembatan yang menghubungkan kota itu ke pusat Khartoum.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post