TANJUNG SELOR, cakra.news – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara optimis di tahun 2022 kegiatan pembelajaran bisa sepenuhnya dilakukan dengan model Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai panduan di SKB Empat Menteri.
“Kami sangat optimis PTM dapat dilakukan, namun tetap sangat menghargai Satgas Covid 19,” ujar Sekretaris Disdikbud Provinsi Kaltara, Sudarsono, Rabu (12/01/2022).
Menurutnya, Disdikbud hanya instansi pemerintah yang ditugaskan untuk melakukan proses pembelajaran jika memang telah dinyatakan oleh Satgas Covid 19 bahwa Kaltara telah masuk zona aman sehingga layak untuk menjalankan Pembelajaran model PTM.
Sudarsono mengakui, selama masa kegiatan pembelajaran model daring, banyak orang tua dan wali murid yang mengeluh. Kata Dia, pada pembelajaran daring dalam prosesnya justru lebih banyak memberatkan orang tua.
“Pembelajaran model daring, yang sibuk justru orang tua,” sebutnya.
Dikatakannya pula, PTM yang akan dilaksanakan di Kaltara berdasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan Mendagri Nomor 05/KB/2021 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi.
“PTM dilaksanakan paling lama 6 jam sehari dengan 1 kali istirahat,” terangnya.
PTM dengan role model yang baru ini, menurut Sudarsono lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran sebelumnya yang via daring.
Untuk PTM ini, kata Dia, Disdikbud Kaltara akan terus berupaya meningkatkan kompetensi guru agar dapat memanfaatkan waktu PTM dengan lebih efektif dan efisien.
Tahun 2022, menurutnya akan bisa dilaksanakan PTM penuh dan jika pelaksanaan telah berjalan satu atau dua bulan, akan dievaluasi untuk selanjutnya dilaporkan ke gubernur untuk diputuskan kelanjutannya.
“PTM penuh dengan bersyarat. 6 jam dulu, setelah 3 bulan dievaluasi, jika tidak menimbulkan hal apapun, akan dilanjutkan dengan 10 jam,” tutupnya.**
Pewarta : Ramses Lubis
Discussion about this post