TANJUNG SELOR, cakra.news – Warga kilometer 12 Gunung Sari protes terkait kondisi jalan utama menuju desa mereka dan sekolah SMK 3 Tanjung Selor banyak berlubang dan banyaknya hamparan bebatuan kerikil.
“Jalan berlubang dan hamparan kerikil sudah menjadi pemandangan setiap hari,” ujar seorang pelajar di SMK 3 Tanjung Selor, Rabu (12/01/2022).
Dia juga mengatakan, sehari-harinya melewati jalan ini serasa melintasi jalur off-road, banyak guncangan dan hentakan saat melintasinya.
“Terlebih lagi saat jalan yang sebelahnya mulus, sebelahnya berlubang, kadang pengendara dari arah yang berlawanan sering salah ambil jalur, di situ yang rawan terjadi kecelakaan,” terangnya.
Hasan (40) warga di sekitar kilo 12, merasa kasihan terhadap para pelajar SMK 3 yang setiap harinya melintasi jalan ini.
Kata Dia, tidak jarang di antara mereka ada yang terjatuh dari kendaraan roda dua yang dikendarai terutama yang berboncengan saat melintasi jalur berlubang ini.
“Di jalan menanjak menuju Puskesmas Bumi Rahayu, di situ tampak parah jalannya, sudah menanjak di tengahnya ada lubang yang lumayan lebar dan dalam,” serunya seraya menggambarkan kesulitan para pelajar SMK 3 saat melalui jalan tersebut.
Hasan mengkritisi pemerintah agar pembenahan jalan rusak jangan hanya dilakukan jika ada tamu atau pejabat penting yang datang dari Jakarta.
“Saya minta pada pihak terkait, janganlah ketika mau ada tamu atau kunjungan pejabat tinggi, baru tergerak hatinya mau membenahi jalan yang rusak. Kan malu kita sudah 10 tahun jadi provinsi masa jalan utama penghubung kondisinya seperti ini. Kasihan masyarakat dan anak-anak sekolah yang melintasi jalan ini. Semoga di tahun ini jalanan menuju SMK 3 mendapat perhatian pemerintah sehingga bisa diperbaiki,” pungkasnya.**
Pewarta : Ramses Lubis
Discussion about this post