TANJUNG SELOR, cakra.news – Plt Kesra (pelaksana tugas Kesejahteraan masyarakat) Provinsi Kalimantan Utara Rasyid mengatakan pada cakra.news bahwa anggaran yang diajukan KONI untuk Tim Kaltara di PON XX Papua sebesar Rp 22.000.000.000, Kamis (14/10/2021).
Dari angka tersebut, jelas Rasyid, dibagi menjadi dua, yaitu Rp 20.400.000.000 untuk pelaksanaan Tim Kaltara di PON XX Papua yang sekarang masih berlangsung, dan sisanya Rp 1.600.000.000 untuk pelaksanaan National Paralympic Committee (NPC) yang mana tim akan berangkat pada 2 November mendatang.
NPC sendiri merupakan kegiatan olahraga prestasi para penyandang disabilitas Indonesia.
“Anggaran Rp22.000.000.000, berarti cairnya Rp20.400.000.000. Terus sisanya untuk NPC Rp 1.600.000.000. NPC ‘kan tanggal 2 bulan depan sudah berangkat juga. NPC di luar PON, tapi rangkaiannya seperti PON cuman untuk yang disabilitas,” jelas Plt Kesra Kaltara.
Lebih lanjut dijelaskannya, dana Rp20.400.000.000 telah disalurkan ke pihak KONI langsung selaku pengelola. Dimana pencairan tersebut dari BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah).
“Langsung ke KONI yang mengelola. Pencairan dari BPKD,” ujarnya.
Senada disampaikan Rasyid, Sekretaris Dispora Kaltara, Hasnan Mutaqim juga membenarkan bahwa anggaran yang diterima pihak KONI untuk Tim Kaltara di PON XX Papua sebesar Rp20.400.000.000.
“20.400.000.000 itu angka total,” jelas Hasnan saat ditemui di Gedung Pemrov Kaltara Lantai 2.
Sebelumnya, pada tahun 2021 ini menurut Sekretaris Dispora Kaltara, pihak KONI mengajukan anggaran sebesar 4 miliar. Kemudian saat tim Kaltara akan mengikuti PON XX Papua, KONI mengajukan kembali anggaran sebesar 16 miliar.
“Di tahun ini ‘kan sebelumnya mereka mengajukan 4 miliar kalo ndak salah seperti itu. Begitu masuk kegiatan PON mereka mengajukan 16 miliar,” tambah Hasnan.
Hasnan pun mengatakan, bahwa alokasi penggunaan anggaran tersebut pihak KONI lah yang menentukan.
“Penggunaannya dimana saja, hubungi KONI,” tandasnya.
Ia pun mengatakan dalam waktu dekat ini Kaltara akan mengikuti NPC bagi penyandang disabilitas di tempat yang sama seperti PON XX saat ini yaitu di Papua.
“Iya ada NPC ini. Itu kegiatan paralympic untuk disabilitas setelah PON. Di Papua,” sambung Hasnan.*
Pewarta : Eni Sakadah
Discussion about this post