Bom Bunuh Diri ISIS Ledakkan Rumah Sakit Militer di Kabul, 19 Orang Tewas
JAKARTA, cakra.news – Bom bunuh diri meledak di dekat pintu masuk rumah sakit militer di Kabul, Afghanistan, pada Selasa (2/11/2021).
19 orang tewas akibat bom ini, termasuk seorang komandan senior Taliban, Hamdullah Mokhlis.
Tewasnya Hamdullah Mokhlis turut dikonfirmasi sejumlah pejabat Afghanistan melalui pernyataan kepada AFP pada Rabu (3/11/2021).
Mokhlis merupakan anggota jaringan Haqqani. Ia juga memegang jabatan penting di pasukan khusus Taliban, Korps Badri.
Melalui pernyataan di Telegram, kelompok teror ISIS mengklaim bahwa “lima anggota ISIS melakukan serangan berencana” di rumah sakit itu.
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, juga mengonfirmasi klaim tersebut.
“ISIS ingin menargetkan warga sipil, dokter, dan pasien di rumah sakit,” ujar Mujahid seperti dikutip AFP.
Dijelaskan Zabiullah Mujahid, pelaku meledakkan bom di dekat pintu masuk rumah sakit. Seorang pria lain kemudian masuk ke dalam rumah sakit dan melepaskan tembakan.
Sebagai tanggapan, pasukan khusus Taliban diterjunkan ke atap rumah sakit menggunakan helikopter.
Taliban dapat mengendalikan situasi dalam waktu 15 menit, tapi serangan itu sudah menewaskan 19 orang.
“Sembilan belas jasad dan sekitar 50 orang terluka kemudian dibawa ke rumah sakit di Kabul,” ucap seorang pejabat Kementerian Kesehatan Afghanistan.
Sejak Taliban berkuasa di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu, ISIS memang terus meningkatkan serangannya di Afghanistan. Sebagaimana dilansir Reuters, sudah ada beberapa serangan besar ISIS.
Pada akhir Agustus, ISIS-K melakukan bom bunuh diri di bandara Kabul. Saat itu, bandara sedang disesaki warga yang berebut evakuasi. Alhasil, bom bunuh diri itu menewaskan 183 orang, termasuk 13 personel militer Amerika Serikat.
Pada 3 Oktober 2021, ISIS melancarkan bom bunuh diri di depan salah satu masjid di Kabul yang menewaskan lima orang.
Bom itu meledak ketika umat berkumpul untuk berdoa bagi ibunda juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, yang meninggal dunia.
Pada 8 Oktober 2021 lalu, ISIS kembali mengebom salah satu masjid Syiah di Kunduz dan merenggut setidaknya 46 jiwa dan melukai 143 orang lainnya.
Sepekan kemudian, 16 Oktober 2021, ISIS kembali mengebom masjid Syiah di Afghanistan yang menewaskan 47 orang.
Taliban sendiri mengklaim bahwa mereka sudah menumpas sel-sel ISIS di Afghanistan.
Namun, serangan masih terus terjadi. Dengan tewasnya Hamdullah Mokhlis, kini dia menjadi tokoh Taliban paling senior yang tewas dalam serangan ISIS selama beberapa bulan belakangan.
Salah satu korban selamat, Rowana Dawari, lantas menceritakan pengalaman mengerikan ketika pelaku penembakan masuk ke rumah sakit.
“Ada ledakan di dekat pintu. ISIS datang dan mulai melepaskan tembakan. Kami terperangkap. Kami mendengar tembakan dan kaca pecah. Kami mengunci diri di kamar mandi,” tutur Dawari.
Dawari merasa hidupnya akan berakhir. Namun, ia bernapas lega ketika pasukan khusus Taliban datang bersama seorang dokter.
“Saat itu, kami tahu kami akan baik-baik saja,” ucapnya.**
Pewarta: Suryadi
Sumber:
Merdeka.com ; CNN Indonesia ; Reuters
Discussion about this post