JAKARTA, CAKRANEWS – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei penilaian publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi pada April 2022 mengalami penurunan dan berada di angka hanya 59,9 persen. Sementara yang tak puas 38,6 persen.
Padahal, pada Januari 2022, tren kepuasan publik ke Jokowi mencapai 75,3 persen, Februari 2022 71,7 persen.
“Trennya memang ada penurunan. Jadi kalau kita cek waktu kita survei di awal Januari 2022, saat itu masyarakat yang puas 75,3 persen,” kata Burhanuddin, Selasa 26 April 2022.
Ia menjelaskan, bahwa penurunan tingkat kepuasan kinerja Jokowi disebabkan masalah kenaikan harga sembako juga masalah kelangkaan minyak goreng.
Alasan utama kebutuhan pokok menjadi sumber turunnya kepuasan kinerja dipilih 38,9 persen responden. Sementara ada 9,7 persen menganggap pemerintah kurang berpihak pada rakyat kecil dan 8 persen pemberian bantuan tidak rata.
“Jadi minyak goreng jangan underestimate ya. Minyak goreng memang terkesan sederhana tetapi efeknya luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, penilaian kinerja terhadap Wapres Ma’ruf Amin juga rendah. Yang puas tidak mencapai angka 50 persen, tepatnya berada di angka 45,2 persen. Responden yang tidak puas terhadap kinerja Ma’ruf mencapai 45,4 persen.
“Kepuasan terhadap kinerja Wapres menurun, sehingga saat ini terbelah antara yang cenderung puas dan tidak puas dengan kerja Wapres Ma’ruf Amin,” ucap Burhanuddin.
Indikator menggelar survei tatap muka pada 14-19 April 2022. Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling dengan basis sampel 1.220 responden. Survei memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
Discussion about this post