TANJUNG SELOR, CAKRANEWS – Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan dinilai cocok dijadikan sebagai pusat kebudayaan.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Utara Rahmawati Zainal Paliwang dalam halal bihalal Forum Komunikasi Ane’ Belungon (FKAB) bersama Dedur Belungon Beselimpung di Ruma Raya (Rumah Besar Adat Bulungan, di Tanjung Palas Kabupaten Bulungan, Sabtu (5/6/2022).
“Mari kita bersama-sama perjuangkan Tanjung Palas sebagai pusat kebudayaan suku Bulungan,” ujar Rahmawati yang juga istri Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang tersebut.
Rahmawati beralasan, Tanjung Palas menyimpan warisan sejarah dan kejayaan Kesultanan Bulungan masa lampau. “Yang mana beberapa situs sejarah dan bangunan monumental lainnya masih berdiri kokoh di Tanjung Palas sampai saat ini,” katanya.
Ia pun mengaku prihatin tentang keberadaan Kesultanan Bulungan, salah satu kerajaaan besar di Kalimantan yang pada 1964 mengalami pristiwa tragis. Yakni pembakaran dan penjarahan tiga istana dan satu rumah adat oleh oknum militer dari antek PKI.
Saay ini cagar budaya yang tersisa di Bulungan antara lain Ruma Raya milik eks Pemangku Sultan Datu Masyur –tempat acara digelar– dan Masjid Sultan Muhammad Kasimuddin.
“Percuma kita katakan di Bulungan ada kerajaannya, tetapi tidak ada situs-situs yang kita kunjungi kebanyakan di luar daerah. Semestinya kita menghidupkan bersama situs Kesultanan Bulungan,” ujarnya.
Rahmawati berharap, ke depan dengan perkembangan dan kemajuan Tanjung Selor sebagai pusat pemerintahan dan bisnis sekaligus ibukota Provinsi Kaltara, Tanjung Palas menjadi daerah khusus yang hidup dari sektor pariwisata dan kebudayaannya.
Untuk diketahui, Tanjung Selor dan Tanjung Palas secara administratif adalah dua kecamatan di Kabupaten Bulungan. Keduanya dipisah dan dibatasi secara administratif. Pemisahnya adalah Sungai Kayan.
Discussion about this post