JAKARTA, CAKRANEWS – Pemerintah mengakui terjadinya inflasi di Indonesia, usai pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi.
Namun, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji, bahwa inflasi akan kembali turun hanya dalam kurun waktu tiga sampai empat bulan mendatang.
“Kalau Inflasi kan memang pengalaman serial itu setiap kali ada kenaikan bbm pasti menaikkan inflasi. Namun, akan turun dalam tiga empat bulan ke depan, kita lihat saja selalu demikian,” kata Airlangga di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022.
Bagi Airlangga, hal yang terpenting ketimbang inflasi adalah pertumbuhan ekonomi yang harus selalu didorong.
Ditambah lagi dengan adanya berbagai perbaikan indikator, seperti Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur. Ia perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan di atas 5,4 persen.
Airlangga berkata, PMI Manufaktur di September mencatatkan 53.7 poin. Angka ini setara dengan tertinggi di ASEAN bersama Thailand.
“Thailand Itu sekitar 55 dan di negara G20 pertumbuhan ekonomi kita kan salah satu yang tertinggi, jadi itu membuktikan bahwa secara fundamental dan kita lebih baik,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi September 2022 sebesar 1,17 persen, naik dibanding Agustus 2022 yang mengalami deflasi 0,21 persen. Sementara itu, untuk inflasi tahun kalender 2022 yaitu untuk periode September 2022 terhadap Desember 2021 mencapai 4,48 persen.
Discussion about this post