TARAKAN, CAKRANEWS – Miniatur robot dari knalpot brong atau Knalpot Racing Anti Traffic Violation Polres Tarakan berdiri kokoh di depan Mapolres Tarakan.
Dua robot menyerupai robot di film Transformer ini menjadi bukti keseriusan Kapolres Tarakan untuk menindak tegas jika masih ada pengendara nekat menggunakan knalpot racing atau knalpot brong.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona TPP Siregar, S.H., S.I.K, menyampaikan, bahwa patung atau miniatur robot yang dibuat dari knalpot racing bernama Monumen Robot Knalpot Racing Anti Traffic Violation.
Salah satunya berangkat dari laporan masyarakat bahwa keberadaan knalpot brong bertentangan dengan aturan yang sudah diatur di UU Lalu Lintas.
Sehingga masyarakat yang sudah menyampaikan keluhannya tentang knalpot brong yang dirasa mengganggu, meresahkan khususnya dari suaranya mengganggu ketertiban, kenyamanan orang beristirahat atau pengendara lainnya ditindaklanjuti secara serius.
“Disebutkan patung ini terbuat dari 700 knalpot. Dan masih ada BB lain yang belum digunakan dan mungkin akan kami gunakan, buat dalam bentuk yang lain. Intinya pada hari ini, dibuat secara monumennya untuk mengingatkan keseriusan dari kami aparat Polri dan TNI di Tarakan, merespons semua keluhan yang ada di Tarakan,” tegas Kapolres Tarakan.
Dan tak akan berhenti sampai di sini lanjut Kapolres Tarakan untuk mengejar para pelaku yang membuat ketidaknyamanan dalam menggunakan knalpot racing.
Termasuk pihaknya menyasar dan mengecek parkiran-parkiran yang ada di sekolah-sekolah Tarakan. Hasil patroli, reta-rata justru anak-anak remaja.
“Kami harapkan, kami imbau dalam kesempatan hari ini, segera gunakan knalpot standar, patuhi peraturan lalu lintas yang sudah ada sehingga kenyamanan di Tarakan bisa terlaksana baik,” jelasnya.
Kembali ia menambahkan, upaya tegas akan dilakukan bersama seluruh satuan TNI di Tarakan. Sehingga hari ini diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa knalpot racing atau knalpot brong atau kanlpot tidak sesuai standar sangat mengganggu.
“Kami harapkan seluruh masyarakat tidak ada lagi menggunakan knalpot seperti itu,” tegasnya.
Jika masih ada, tindakan tegas akan terus dilakukan pihaknya terhadap para pelaku atau para pengguna knalpot brong.
“Terima kasih komandan satuan TNI di Tarakan, jika kita sama-sama kompak menjaga kondusifitas di Tarakan, maka kota ini akan semakin aman, nyaman dan tentram,” terangnya.
Untuk pembuatan robot ini, di antaranya robot kedua butuh waktu tiga minggu pengerjaannya, sementara pengerjaan robot pertama sekitar satu bulan dan dikerjakan oleh Mas Anto, salah seorang seniman kreatif di Tarakan.
“Ini tidak ada nilai rupiahnya. Yang ingin disampaikan itu adalah nilai monumennya. Kita banyak menyita knalpot racing yang ada di kendaraan bermotor dan digunakan di jalan dan akan kami tilang,” bebernya.
Jika knalpot digunakan adalah brong, knalpot racing, maka pihaknya akan langsung melakukan penindakan berupa penyitaan.
“Daripada dimusnahkan, maka kami membuatkan monumen robot dan harapan kami monumen robot ini bisa menjadi pengingat kita bahwa knalpot brong ini mengganggu masyarakat yang lain, orang mau tidur, orang yang berkendaraan di jalan, semua masyarakat dalam setiap kesempatan kami berkomunikasi, semua mengeluhkan soal knalpot brong,” ungkap Kapolres Tarakan.
Ia berharap dengan adanya robot ini justru bisa menjadi pengingat sekaligus nanti untuk anak-anak kecil, remaja melihat ini sebagai bentuk kreativitas seniman yang ada di Kota Tarakan.
“Ini kami rangkul seniman Tarakan, kami ajak komunikasi dan oleh beliau menyanggupkan, bisa membuat jadi karya seni,” jelasnya.
Wujudnya dibuat seperti film Hollywood yang dikenal banyak orang berjudul Transformer. Untuk penindakan total lebih dari 700 namun untuk pembuatan monumen berbahan knalpot brong yang digunakan ada 700 unit.
“Tapi ini setiap hari kami lakukan penindakan bersama-sama rekan TNI. Jadi kami sering melakukan razia lewat patroli gabungan. Kalau ada pelanggaran akan kami tindak. Termasuk kami juga upaya pro aktif ke sekolah-sekolah,” tukasnya.
Discussion about this post