TARAKAN, cakra.news – Musibah tanah longsor terjadi di Kota Tarakan, menimpa rumah Martinus, warga RT 02 Kelurahan Juata Kerikil, Kota Tarakan, Selasa (19/10/2021)
Saat kejadian korban bersama isteri dan anaknya sedang tertidur lelap, namun sekitar pukul 3.30 WIta dini hari, ada material longsor yang menimpa tembok kamar tempat mereka tidur, yang akhrinya jebol dan menimpa mereka.
Tetangga sekaligus kerabat korban datang menolong setelah merasakan ada seperti gempa dan mendengar teriakan dari korban.
Setelah mengambil puing-puing dan sisa material yang menindih korban, mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat yaitu Puskesmas Juata Permai.
Saat ini kondisi korban dan isteri sudah diperbolehkan pulang. Suami mengalami luka di kepala, sedangkan isteri luka di bahu sebelah kiri, anak korban justru tidak mengalami luka yang serius.
Untuk sementara korban dan keluarganya tinggal di rumah kerabat di sekitar lokasi kejadian, namun mereka akan berupaya mencari rumah kontrakan.
Rumah yang kena longsor sudah tidak bisa ditempati karena ada beberapa tembok belakang rumah jebol dan sisi bagian rumah banyak yang mengalami retak, sehingga berbahaya jika ditempati.
Pada cakra.news, isteri korban Rostina mengatakan belum ada bantuan dari pihak manapun, baru ada kunjungan dari RT setempat.
Korban berharap bisa mendapatkan bantuan untuk meringankan bebannya.
“Syukur-syukur ada bantuan dari pemerintah untuk bisa memperbaiki rumah saya yang hancur akibat longsor material,” ungkapnya.
Martinus sehari-hari bekerja sebagai penambang pasir sedang isterinya adalah ibu rumahtangga.
Untuk saat ini korban bersama isterinya cuma bisa pasrah karena suami masih lemah terbaring, kepalanya terluka akibat material longsor, sedangkan isteri terluka di bahu sebelah kiri akibat tertindih lemari dan reruntuhan longsor.
Muslina, saksi mata dan penolong korban menceriterakan, saat itu dia merasakan ada dentuman keras seperti gempa bumi, baru setelah itu mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban. Dia langsung berlari ke rumah korban dan melihat material longsor sudah memenuhi rumah, sementara korban hanya terlihat hanya kepalanya saja.
Muslina pun berteriak minta tolong memanggil tetangga dan ada sekitar 6 orang ikut menolong Martinus bersama isteri dan anaknya.
“Beruntung pada saat itu ada lemari kayu yang menahan material tanah, tembok dan cor kalau tidak mungkin akan lebih parah bisa saja langsung mengenai korban dan keluarga,” terangnya.*
Pewarta : Aan Boan Kardono
Discussion about this post