Cakra News
Advertisement
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Internasional

Masalah Akses Air, Petani dan Peternak Kamerun Berseteru, 22 Orang telah Terbunuh

Redaksi by Redaksi
09/12/2021
in Internasional
A A
0
Masalah Akses Air, Petani dan Peternak Kamerun Berseteru, 22 Orang telah Terbunuh

Warga Kamerun yang melarikan diri dari kekerasan antarkomunal yang mematikan di antara penggembala Arab Choa dan komunitas petani Mousgoum dan Massa terlihat di sebuah kamp pengungsi sementara di distrik Farcha, Ndjamena, Chad, 9 Desember 2021. REUTERS/Mahamat Ramadane

Share on FacebookShare on Twitter

DOUALA, cakra.news – Pejabat pemerintah daerah di Kamerun Utara mengakui terjadi perseteruan kembali antara penggembala dan petani di wilayah Far North Kamerun dan telah menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya minggu ini.

“Kami berada dalam konflik antar-komunitas,” kata pejabat regional Kamerun, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

RELATED POSTS

Pembakaran Al-Quran di Swedia Bikin Pemerintah Indonesia Murka

Jerman Tolak Tanggung Jawab ke Polandia atas Kejahatan Perang Dunia II

Walikota ibukota Chad N’Djamena, Ali Haroun mengatakan ratusan orang yang melarikan diri dari kekerasan antara penggembala Arab Choa dan petani Mousgoum dan Massa telah mengalir melintasi perbatasan ke negara tetangga Chad.

Seorang pemimpin tradisional di Kamerun utara, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa kekerasan dimulai karena akses ke air.

“Choa Arab ingin membawa ternak mereka ke tepi sungai. Mousgoum dan Massa mencegah mereka,” kata pemimpin itu.

Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menanggapi krisis, mengatakan dalam sebuah laporan pada bulan November bahwa berkurangnya curah hujan di daerah itu telah mengeringkan sungai dan kolam musiman yang menjadi sandaran masyarakat, yang menyebabkan bentrokan.

“Masalah ini perlu diselesaikan dengan cepat karena beberapa bulan yang lalu sudah ada korban jiwa. Hari ini, ketika ada masalah antara dua orang dari komunitas yang berbeda, semua komunitas terlibat dengan senjata,” katanya.

Presiden Chad Mahamat Idris Deby mengatakan, lebih dari 30.000 warga Kamerun mencari perlindungan di Chad.
Dia mendesak masyarakat internasional untuk memberikan bantuan segera untuk membantu Chad mengatasi situasi tersebut.**

Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters

Tags: AirPerseteruanPetaniPeternak
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Pembakaran Al-Quran di Swedia Bikin Pemerintah Indonesia Murka

Pembakaran Al-Quran di Swedia Bikin Pemerintah Indonesia Murka

by Ryan Virgiawan
23/01/2023
0

INTERNASIONAL, CAKRANEWS - Umat Muslim sedunia dan negara-negara Islam marah besar atas aksi pembakaran Al-Quran yang terjadi di Swesia pada Sabtu...

Jerman Tolak Tanggung Jawab ke Polandia atas Kejahatan Perang Dunia II

Jerman Tolak Tanggung Jawab ke Polandia atas Kejahatan Perang Dunia II

by Ryan Virgiawan
05/01/2023
0

INTERNASIONAL, CAKRANEWS - Pemerintah Jerman menolak keras tanggung jawab pembayaran reparasi atas kehancuran Polandia selama Perang Dunia II. Tuntutan pembayaran reparasi...

Pele Meninggal Dunia

Pele Meninggal Dunia

by Ryan Virgiawan
30/12/2022
0

INTERNASIONAL, CAKRANEWS - Edson Arantes do Nascimento atau dunia mengenalnya dengan nama Pele, tutup usia pada Kamis 29 Desember 2022...

Mantap, Piala Dunia 2022 Dinobatkan Jadi yang Terbaik di Abad Ke-21

Mantap, Piala Dunia 2022 Dinobatkan Jadi yang Terbaik di Abad Ke-21

by Ryan Virgiawan
27/12/2022
0

INTERNASIONAL, CAKRANEWS - Kantor berita BBC Sport menobatkan Piala Dunia 2022 Qatar sebagai ajang yang terbaik di abad ke-21. Penobatan ajang...

Apa yang Terjadi pada Dunia Jika Dinosaurus Tidak Punah? Begini Gambarannya

Apa yang Terjadi pada Dunia Jika Dinosaurus Tidak Punah? Begini Gambarannya

by Ryan Virgiawan
30/11/2022
0

INTERNASIONAL, CAKRANEWS - Spesies dinosaurus pernah menjadi penguasa tunggal di muka Bumi sekitar 66 juta tahun lalu, sebelum akhirnya punah...

Next Post
Tiga Staf PBB Terluka dalam Serangan di Kongo Timur

Tiga Staf PBB Terluka dalam Serangan di Kongo Timur

Penderita ODGJ Ditemukan Meninggal di Kebun

Penderita ODGJ Ditemukan Meninggal di Kebun

Discussion about this post

Berita Terpopuler

  • Eks Bupati KTT Undunsyah Diperiksa dalam Kasus Korupsi Sheet Pile

    Eks Bupati KTT Undunsyah Diperiksa dalam Kasus Korupsi Sheet Pile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemunculan Aliran Puang Nene di Bone yang Diduga Sesat, MUI: Kita Teliti Dulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspada! Marak Oknum PLN Gadungan Coba Tipu Masyarakat Tarakan untuk Ganti Meteran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Lawan Kah? Nih Potret Kapolda Kaltara Irjen Daniel Latihan Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Alasan Seseorang Menjadi Ateis, Nomor 2 Paling Berbahaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.