TANJUNG SELOR, cakra.news – Laporan dugaan pencemaran nama baik di Direktorat Reserse Polda Kaltara atas unggahan ‘PhD (Pemimpin Haus Duit dan Penggemar Hiburan Dangdut)’ di akun facebook anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yervi Sitorus terus berlanjut.
Via telepon, pelapor Hasbullah memastikan tidak akan mencabut laporannya, Jumat (29/10/2021).
Hasbullah mengungkapkan bahwa unggahan ‘PhD’ di akun facebbok Deddy tersebut dapat membunuh karakter rakyat dan elit Kalimantan Utara.
Dirinya merasa sangat dirugikan atas postingan itu. Kata ‘PhD’ di postingan itu menyesatkan dan mengarah ke tendensi tertentu mengingat Deddy adalah politisi yang bukan warga Kaltara namun Daerah Pemilihan (Dapil) nya di Kaltara.
Deddy, lanjutnya seperti sengaja merendahkan dan menjelekkan elit Kaltara agar dapat terus berkiprah sebagai seorang politisi yang maju lagi di 2024.
“Gak saya cabut. Dengan kata-kata begitu, dia bunuh rakyat dan elit Kaltara itu dengan ‘haus duit’. Itu yang kita merasa dirugikan. Kalau kita merasa bahwa itu postingan yang gak bener dan menyesatkan. Entahlah itu tendensi sebagai seorang politisi ya, karena dia berasal dari luar, dapil ke sini sehingga dia merendahkan atau menjelekkan elit di Kaltara ini agar dia terus berkiprah.
Tapi curiganya kita begitu, sebagai seorang politisi yang punya keinginan maju lagi di 2024. Saya pikir dia tendensi terhadap kepentingannya pribadi,” beber Hasbullah kepada cakra.news.
Jauh lebih baik, menurut Hasbullah, Deddy mengkritik presiden dibanding terus menerus mengkritik rakyat dan elit Kaltara.
Baginya, unggahan dari postingan kata ‘PhD’ tersebut bukan hanya dibaca warga Kaltara tetapi dapat dibaca secara publik oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Kalo dia bicara kritik sebagai seorang DPR, ya kritik presiden. Kok orang-orang Kaltara dikritiknya terus. Mangkanya dia itu seharusnya tidak memposting di facebooknya, sehingga dibaca secara publik dimana saja. Apalagi itu yang baca bukan saja rakyat Kaltara,” ujar Hasbullah gusar.
Lebih jauh Hasbullah mengemukakan bahwa generasi muda Kaltara memiliki suatu pemikiran serta gagasan untuk mendorong gerbong lokal Kaltara menuju kancah nasional, agar Provinsi Kalimantan Utara mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat.
“Kami generasi muda Kaltara ini juga punya pikiran atau ide gagasan untuk konsep besar tentang bagaimana meretas gerbong lokal menuju ke kancah nasional, agar Kaltara ini terlihat oleh pusat, sehingga perhatian pusat ke Kaltara ini lebih besar,” pungkas Hasbullah.
Terakhir harapannya, bagi para tokoh elit dari luar Kaltara yang kemudian dipercayai warga Kaltara untuk tidak membuat statement merendahkan rakyat dan elit Kaltara.
“Harapan kami, untuk elit kemudian tokoh dari luar yang kemudian ke Kaltara jangan kemudian mudah membuat statement yang merendahkan masyarakat di sini maupun elitnya,” tandas laki-laki beusia 29 tahun tersebut.
Jikapun memang ada prilaku ataupun tindakan menyimpang dari pemimpin Kaltara, lanjut Hasbullah, silahkan tindak secara hukum atau dilaporkan.
“Kita sama-sama lawan tindakan seperti korupsi. Tapi jangan buat postingan yang tidak-tidak, sehingga rakyat Kaltara elitnya terstigmatisasi atau terlabel ‘haus duit’ lah, tamaklah, rakuslah. ‘Kan gak asik gitu,” ungkap Hasbullah.*
Pewarta : Eni Sakadah
Discussion about this post