Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Hukum & Kriminal

Pemuda R (21) Warga Jalan Antasari, Disekap dan Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi

by Redaksi
29/12/2021
in Hukum & Kriminal, Kaltara
A A
Pemuda R (21) Warga Jalan Antasari, Disekap dan Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi
Share on FacebookShare on Twitter

NUNUKAN, cakra.news – Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto membenarkan adanya kasus dugaan pengeroyokan oleh sejumlah oknum polres Nunukan terhadap seorang pemuda R (21).

Saat ini, kata Ricky masih dalam proses di bagian Propam.

RELATED POSTS

Aksi Nyata Telkom untuk Negeri: ‘GoZero%’ Hadir di Tarakan, Tanam 5.000 Mangrove

Kolaborasi Binda Kaltara – PWI Tarakan untuk Kondusifitas dan Kemajuan Daerah

“Mereka masih melakukan interogasi, dan saya belum menerima laporan secara keseluruhan,” jelasnya, Rabu (29/12/2021).

Sebelumnya, R warga Jalan Antasari Baru Kabupaten Nunukan diduga disekap dan dianiaya sejumlah oknum polisi.

Diceritakan R, insiden yang terjadi Sabtu (25/12/2021) di depan toko tempatnya bekerja, di Jalan Tien Soeharto Nunukan Timur. Sekitar pukul 01.00 Wita, Ia melambaikan tangan sembari berteriak memanggil dua pengendara motor yang disangkanya temannya.

Tak disangka, panggilannya dianggap sebagai tantangan sehingga terjadi cekcok mulut berujung pemukulan.

“Saya didatangi oleh dua orang yang kukira temanku, Dia suruh Saya lawan Dia, langsung saja Saya hantam pelipisnya,” katanya.

Korban yang terkena pukulan mundur sambil mengancam dan meminta R menunggu di lokasi tersebut.

“Dia bilang, Saya salah orang kalau main pukul dan langsung pergi. Begitu kembali, Dia bawa sekitar lima orang dan mengeroyok saya,” lanjutnya.

R lalu diseret ke tengah aspal, diminta tiarap dan diminta menengadah. Saat itu Dia melihat pistol ditodongkan ke kepalanya dan dia akhirnya memilih pasrah.

Ia sangat terkejut karena ternyata orang yang dia pukul adalah aparat polisi.

“Kepala Saya ditodong pistol dan digetok. Di situ Saya tahu yang Saya pukul ternyata polisi,” kata Dia.

Penganiayaan terhadap R tak berhenti sampai disana. Ia dibawa menggunakan sepeda motor ke sebuah kosan yang ada di wilayah Pasar Baru Nunukan.

Di kosan tersebut, sudah ada beberapa orang teman pengeroyoknya.

Tak lama kemudian, datang beberapa orang lagi yang dikatakan R berasal dari asrama polisi. R tahu mereka dari asrama polisi karena ada teman yang Ia kenal bernama S.

Terkejut melihat R menjadi korban pemukulan, S berusaha menengahi dan melerai. Namun kelompok tersebut tetap tidak terima, sehingga sempat terjadi cekcok di kalangan mereka.

“Pintu dikunci, dan Saya jadi bulan-bulanan lebih dari sepuluh orang.
Pukulan, tendangan Saya terima. Saya hanya bisa melindungi muka dengan kedua tangan sampai bengkak bengkak membiru. Tidak ada artinya Saya teriak minta ampun meski darah sudah keluar dari mulut dan hidung saat itu,” lanjut R.

Rambut R juga dicukur menggunakan pisau dengan sumpah serapah serta makian tanpa henti. Pemukulan tersebut terjadi sampai sekitar pukul 06.00 wita.

“Jam enam pagi pintu sempat terbuka, Saya lari keluar masih dikejar. Begitu kedapatan, Saya kembali dihajar, Saya diinjak-injak, ada warga setempat yang melihat tapi tidak mau ikut campur karena mereka bilang bahwa mereka aparat polisi,” imbuhnya.

S yang merasa kasihan kepada R kemudian mengantarkannya pulang ke rumah. Ia hanya meminta maaf kepada R karena tidak bisa membantu dan segera menuju Polres Nunukan untuk bertugas.

“Keluarga membawa Saya visum, dan melaporkan kejadian itu ke Propam Polres Nunukan. Saya juga heran kenapa sampai disekap dan dihajar ramai-ramai di kosan. Kalau pun bersalah, seharusnya diselesaikan di kantor polisi, apalagi lokasinya tidak jauh dari KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan). Sampai hari ini juga tidak ada permintaan maaf dari mereka, padahal kasusnya sudah diketahui pihak Polres Nunukan,” sesal R.

Kapolres Nunukan Ricky menyatakan, baru dua oknum anggota Polres Nunukan yang menjalani pemeriksaan propam.

“Pelakunya polisi baru, adapun masalah kebijakan untuk penindakan, sudah Saya ambil. Polisi baru yang masih bujang, semua tidak boleh keluar asrama. Ini juga sebagai langkah agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Mereka tidak boleh meninggalkan asrama,” jelasnya.

Ricky juga tidak membantah adanya insiden penodongan dan pemukulan dengan menggunakan senjata api.

“Informasi itu ada juga, namun kemungkinan bukan dari kami (yang melakukan). Yang jelas, kami belum tahu persis (detil kejadiannya). Kita masih fokus penyelidikan saat dibawa ke kosannya.
Untuk konsekuensi, kita akan melihat hasil penyidikan Propam dan laporan dari masyarakatnya seperti apa. Masih kita dalami,” tegasnya.**

Pewarta : Ramses Lubis
Sumber : kompas.com

Tags: KepolisianPenganiayaanPenyekapan
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Aksi Nyata Telkom untuk Negeri: ‘GoZero%’ Hadir di Tarakan, Tanam 5.000 Mangrove

Aksi Nyata Telkom untuk Negeri: ‘GoZero%’ Hadir di Tarakan, Tanam 5.000 Mangrove

by Prasetya
15/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Telkom Indonesia menginisiasi penanaman 5.000 bibit mangrove di Pantai Batu Perawan, Tanjung Batu, Kota Tarakan, Kalimantan Utara,...

Kolaborasi Binda Kaltara – PWI Tarakan untuk Kondusifitas dan Kemajuan Daerah

Kolaborasi Binda Kaltara – PWI Tarakan untuk Kondusifitas dan Kemajuan Daerah

by Prasetya
14/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarakan melakukan audiensi dengan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalimantan Utara (Kaltara) pada Rabu,...

3’Sixty Biliar Tampilkan Konsep Family Friendly dan Tanpa Asap Rokok

3’Sixty Biliar Tampilkan Konsep Family Friendly dan Tanpa Asap Rokok

by Prasetya
13/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS- 3'Sixty (360) Biliar yang baru saja dibuka di kawasan Jalan Mulawarman, Kota Tarakan, memiliki konsep yang berbeda dengan...

Pasar Gusher: Dulu Ramai, Kini Sepi

Pasar Gusher: Dulu Ramai, Kini Sepi

by Prasetya
08/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Di balik deretan kios yang mulai berdebu dan papan "Dikontrakkan" yang warnanya telah memudar, Pasar Gusher menyimpan kisah...

Tanpa Karcis, Parkir Gratis Berlaku di Tarakan: Strategi Perangi Jukir Liar

Tanpa Karcis, Parkir Gratis Berlaku di Tarakan: Strategi Perangi Jukir Liar

by Prasetya
08/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Aneka Usaha meluncurkan kebijakan tegas untuk memberantas praktik...

Next Post
Pasca Gempa Bumi 4,4 SR Mengguncang Kaltara,  BMKG Imbau Warga Lebih Meningkatkan Kewaspadaan

Pasca Gempa Bumi 4,4 SR Mengguncang Kaltara, BMKG Imbau Warga Lebih Meningkatkan Kewaspadaan

Traffic Light di Jalan Rambutan Tidak Berfungsi, Begini Penjelasan Dishub

Traffic Light di Jalan Rambutan Tidak Berfungsi, Begini Penjelasan Dishub

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.