WELLINGTON, cakra.news – Ratusan orang yang memprotes mandat vaksin dan pembatasan pandemi memblokir jalan-jalan di luar parlemen Selandia Baru mulai Selasa (8/2/2022) kemarin dengan truk dan karavan.
Mereka terinspirasi oleh demonstrasi serupa yang juga terjadi di Kanada, Rabu (9/2/2022).
Para pengunjuk rasa “konvoi untuk kebebasan” tiba dari seluruh penjuru Selandia Baru dan berkumpul di luar gedung parlemen di ibu kota Wellington, yang disebut Sarang Lebah, menjelang pidato pertama tahun ini oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Para pengunjuk rasa sebagian besar membuka masker, memegang plakat yang menyerukan “kebebasan” dan bersumpah untuk berkemah di luar parlemen sampai pembatasan COVID-19 dicabut.
Protes ini, kemungkinan berlangsung selama berhari-hari, terinspirasi oleh blokade pengemudi truk yang sedang berlangsung di ibu kota Kanada, Ottawa, terhadap langkah-langkah ketat pemerintah untuk memerangi pandemi.
PM Ardern tidak menemui para pengunjuk rasa.
Kepada wartawan, Dia mengatakan bahwa para pengunjuk rasa tidak mewakili pandangan mayoritas.
“Saya pikir akan salah dengan cara apa pun mengkarakterisasi apa yang telah kita lihat di luar sebagai representasi mayoritas,” kata Ardern pada konferensi pers.
“Mayoritas warga Selandia Baru telah melakukan segala yang mereka bisa untuk menjaga satu sama lain tetap aman.”
Dalam pidato parlemen pertamanya untuk tahun sebelumnya pada hari itu, Ardern mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pandemi COVID-19 tidak akan berakhir dengan varian Omicron dan Selandia Baru harus bersiap untuk lebih banyak varian virus tahun ini.
Pemerintah Ardern telah memberlakukan beberapa pembatasan pandemi terberat selama dua tahun terakhir untuk mencegah virus corona.
Kebijakan tersebut membantu menjaga infeksi dan kematian tetap rendah.
Negara berpenduduk lima juta orang, Selandia Baru sejauh ini memiliki sekitar 18.000 kasus COVID yang dikonfirmasi dan 53 kematian.
Tapi hal itu juga membuat marah banyak orang yang menghadapi isolasi rumah tanpa akhir, dan puluhan ribu ekspatriat Selandia Baru yang terputus dari keluarga di rumah karena perbatasan tetap disegel.
Langkah-langkah tersebut juga telah menghancurkan bisnis yang bergantung pada wisatawan internasional.
Peringkat popularitas Ardern anjlok dalam 1News Kantar Public Poll terbaru yang dirilis bulan lalu, karena publik menyalahkannya terkait penundaan vaksinasi dan penghapusan pembatasan.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post