MANILA, cakra.news – Para pejabat Filipina dan penduduk di daerah-daerah yang terkena dampak Topan Rai memohon makanan, air, dan tempat berlindung, sementara jalan-jalan rusak, banjir, dan putusnya aliran listrik dan komunikasi menghambat upaya bantuan, Selasa (21/12/2021).
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, Topan Rai melanda Filipina Kamis lalu, topan terkuat yang melanda kepulauan itu tahun ini, menewaskan hampir 400 orang dan 1,8 juta menderita, dan 630.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
“Pasokan makanan kami hampir habis. Mungkin dalam beberapa hari, kami akan benar-benar habis,” kata Wali Kota Tubajon Fely Pedrablanca di Pulau Dinagat.
Daerah itu, yang menghadap ke Samudra Pasifik, dihancurkan oleh topan dan hanya sembilan dari lebih dari 2.000 rumah di kotanya yang masih berdiri.
Penjaga pantai telah mengerahkan kapal untuk membantu dalam pekerjaan bantuan dan dalam upaya mencapai daerah terisolir, sementara Palang Merah Filipina (RRC) berencana untuk mengangkut orang ke tempat yang aman, termasuk turis asing yang terdampar di pulau liburan Siargao.
“Kami menghadapi bencana yang luar biasa. Ini Haiyan lagi,” kata Ketua RRC Richard Gordon kepada Reuters, mengacu pada salah satu topan tropis paling kuat yang pernah tercatat, yang menewaskan 6.300 orang di Filipina pada 2013.
Di provinsi Leyte Selatan, pusat-pusat evakuasi juga hancur, kata Roger Mercado, penjabat kepala dinas pekerjaan umum.
Dia pun memohon bantuan tenda dan material konstruksi.
Kerusakan infrastruktur di Leyte Selatan bisa mencapai 3 miliar peso ($60,14 juta), penduduk di daerah itu juga sangat membutuhkan makanan dan air, kata Mercado kepada radio DZMM.
“Pemerintah telah menyiapkan makanan dan non-makanan tetapi itu tidak cukup karena banyak yang membutuhkan,” Danilo Atienza, kepala bencana Leyte Selatan, mengatakan kepada Reuters.
Presiden Rodrigo Duterte pada Senin kemarin memerintahkan badan-badan negara untuk memulihkan listrik dan komunikasi.
Dia menjanjikan 10 miliar peso ($200 juta) untuk upaya pemulihan.
Bantuan asing juga mulai berdatangan termasuk dari Jepang dan China, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sedang bekerja dengan mitra untuk membantu di bidang tempat tinggal, kesehatan, makanan, perlindungan, dan tanggapan penyelamatan jiwa lainnya.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post