INTERNASIONAL, CAKRANEWS – Parlemen Jerman Bundestag telah setuju untuk mengirim bantuan berupa senjata berat ke Ukraina, sebagai pertahanan untuk menghadapi invasi Rusia.
Keputusan pengiriman senjata ini bermula dari petisi yang didukung tiga partai berkuasa dan juga oposisi konservatif.
“Selain isolasi ekonomi dan memisahkan Rusia dari pasar internasional, yang paling penting dan efektif dalam menghentikan invasi Rusia adalah mengintensifkan dan mempercepat pengiriman senjata dan sistem rumit yang efektif termasuk persenjataan berat,” tulis petisi tersebut, seperti dikutip Kamis 28 April 2022.
Wakil Presiden Bundestag Wolfgang Kubicki mengatakan, sebanyak 586 mendukung petisi ini, 100 menolaknya dan tujuh abstain.
Salah satu alat berat yang bakal dikirim sebagai bantuan untuk Ukraina adalah tank dengan sistem canggih antipesawat Gepard.
Sebelumnya, petisi muncul akibat kekecewaan Parlemen Bundestag atas sikap Kanselir Olaf Scholz yang dinilai sudah gagal dalam upaya pengiriman senjata berat ke Ukraina.
Pada awal pekan ini juru bicara Pemerintah Jerman juga mengatakan negaranya akan segera memutuskan apakah mengirimkan 100 kendaraan tempur Marder lama ke Ukraina.
Bila pemerintah memutuskan mengirimkannya maka akan menjadi pengiriman senjata pertama Jerman ke Ukraina.
Sumber mengatakan, perusahaan pertahanan Jerman Rheinmetall meminta persetujuan pemerintah untuk mengekspor kendaraan infantri itu ke Ukraina. Kendaraan itu dimaksudkan untuk diletakan di gudang sebelum dikirimkan.
Langkah Rheinmetall memaksa Scholz untuk menegaskan posisinya apakah persenjataan berat dapat dikirimkan langsung dari Jerman ke Ukraina. Sebab kesepakatan Marder memerlukan persetujuan dari dewan keamanan nasional yang dipimpin Scholz.
Discussion about this post