JAKARTA, CAKRANEWS – Ekonom senior Rizal Ramli menilai kinerja pemerintahan Joko Widodo pada sektor perekonomian masih belum memuaskan, tanpa capaian yang dapat dibanggakan.
Secara khusus, Rizal menyorot kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati atau SMI yang dalam pandangannya, tidak mampu menaikkan rasio pajak atau tax ratio.
“Tahun 2001, tax ratio terhadap GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto) sudah 11,5 persen, tapi hari ini malah merosot ke 9,5 persen,” kata Rizal, dikutip dari RMOL, Jumat 13 Januari 2023.
Bahkan, Rizal mengatakan penerimaan pajak terhadap GDP saat ini masih kalah jauh dibandingkan era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
“SMI memang payah,” ujar Rizal Ramli.
Rendahnya rasio pajak, menurutnya terjadi karena pemerintah hanya mampu menaikkan pajak terhadap masyarakat kecil. Sedangkan kepada pengusaha kelas kakap, pemerintah tidak punya keberanian.
“Untuk orang kaya malah diberi tax amnesty, tax holiday dan lain-lain. Bisanya hanya ngutang, ngutang lagi dengan bunga tinggi,” ucap Rizal.
Belum lagi kebijakan pemerintah yang tidak pandai memilih prioritas. Dalam dua tahun terakhir, RR melihat pemerintah lebih sering menghabiskan uang negara demi mementingkan proyek tak penting.
“2,5 tahun terakhir, pengeluaran meningkat pesat, sebagian karena memang untuk atasi Covid, tapi sebagian besar lain pengeluraan proyek belum perlu. Kejagoan SMI hanya ngutang dengan bunga tinggi dan naikkan pajak rakyat,” kata dia.
Discussion about this post