TARAKAN, cakra.news – Berdasarkan Data Pelaksanaan Operasi SAR Tahun 2021, misi SAR didominasi insiden kecelakaan kapal dengan total kejadian mencapai 18 kasus dan telah dilakukan 28 operasi SAR.
Korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama tahun 2021 mencapai 16 orang, Senin (10/1/2022).
Dijelaskan Kasi Ops Basarnas Tarakan, Dede Hariana, kecelakaan kapal tidak hanya berkaitan pada kasus kapal terbalik atau tenggelam, akan tetapi juga mati mesin sehingga kasusnya cukup tinggi.
Selain itu, kata Dia, tingginya angka kecelakaan kapal disebabkan karena wilayah Kaltara merupakan wilayah perairan.
Dede menghimbau masyarakat khususnya nelayan untuk lebih memperhatikan cuaca, apabila cuaca buruk disertai gelombang tinggi, sebisa mungkin menunda aktivitasnya.
Terlebih jika sore hari, dimana jarak pandang sudah sangat terbatas.
Ia juga berpesan kepada para petambak, untuk mengurangi aktivitas di malam hari, sebab katanya banyak predator buas keluar sarang.
Terakhir Dede juga menghimbau kapal-kapal, untuk melengkapi sarana dan prasarana terutama safety seperti pelampung.
Kendati demikian, kata Dede, yang paling utama adalah masyarakat aktif mengupdate kondisi cuaca melalui BMKG sebagai peringatan dini.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post