GAZA/KAIRO, cakra.news – Tiga anggota kelompok Islam Hamas tewas dan lainnya terluka dalam penembakan pada Minggu kemarin di kamp Palestina Burj al-Shemali di Lebanon.
Hamas menyalahkan Otoritas Palestina, Senin (13/12/2021).
Dua pejabat Hamas mengatakan anggota Pasukan Keamanan Nasional, yang berasal dari Otoritas Palestina, melakukan serangan itu.
Sementara pejabat Otoritas Palestina mengutuk serangan itu, dan menolak tuduhan Hamas dan mendesak semua pihak untuk menunggu hasil penyelidikan.
Otoritas Palestina dan Hamas telah menjadi saingan sengit sejak perang saudara singkat tahun 2007 di Jalur Gaza, yang berakhir dalam kendali Hamas, sementara Otoritas Palestina terus memiliki kendali terbatas atas Tepi Barat yang diduduki Israel.
Beberapa upaya rekonsiliasi sejak itu gagal untuk mengakhiri perselisihan pembagian kekuasaan antara kedua belah pihak.
Penembakan itu terjadi selama pemakaman seorang pendukung Hamas yang tewas dalam ledakan pada Jumat malam di kamp di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan.
“Kami menganggap kepemimpinan Otoritas di Ramallah dan dinas keamanan mereka di Lebanon bertanggung jawab penuh atas kejahatan itu,” kata Hamas.
Tentara Lebanon mengatakan satu tersangka dalam penembakan itu telah ditahan oleh Keamanan Nasional Palestina.
Duta besar Palestina untuk Lebanon, Ashraf Dabour, menolak tuduhan Hamas.
“Ini adalah tindakan yang ditolak dan dikutuk. Komite investigasi akan mengungkapkan siapa yang berdiri di belakangnya,” kata Dabour. “Kami telah melakukan kontak dengan para pemimpin Hamas dan meminta mereka menunggu hasil investigasi.”
Sejumlah faksi Palestina bersenjata, termasuk Hamas dan gerakan Fatah, memegang kendali efektif atas sekitar selusin kamp Palestina di negara itu, yang tidak boleh dimasuki oleh otoritas Lebanon.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post