NUNUKAN, CAKRANEWS – Rombongan Tim Bank Dunia yang terdiri dari Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timur Leste (Country Director) Satu Kahkonen, dan Staf Metnteri Kelautan dan Perikanan Ade Satari, melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Nunukan, pada Rabu, 1 Nopember 2023.
Tim World Bank dalam kunjungannya sempat secara langsung melakukan peninjauan langsung ke kampung budidaya rumput laut Mamolo.
Usai melakukan kunjungan lapangan di Kampung Nelayan Budidaya rumput laut, Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia Timur Leste (Country Director) Satu Kahkonen, beserta rombongan di dampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, yang mewakili Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid melanjutkan pertemuan di Kantor Bupati Nunukan.
Dalam pertemuan tersebut membahas hasil kunjungan lapangan budidaya rumput laut yang langsung mendatangi para pembudidaya rumput laut.
Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk mengetahui kondisi kegiatan budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan untuk membahas permasalah-permasalah yang terjadi.
Dalam pertemuan kali ini juga dihadiri Asisten Pemerintah dan Kesra Abdul Munir, Perwakilan Unsur Forkopimda Kab. Nunukan, Kepala Dinas Perikanan dan kelautan Suhadi, Kepala OPD terkait, Ketua Asosiasi Budidaya Rumput laut Kab. Nunukan feri, serta para perwakilan pengusaha rumput laut Kab. Nunukan.
Sebelum memberikan sambutannya, Sekretaris Daerah Kab. Nunukan Serfianus, mewakili Bupati Nunukan memberikan ucapan selamat datang di Kabupaten Nunukan kepada Country Director World Bank Satu Kahkonen beserta rombongan dan Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikan Ade Satari beserta rombongan.
Menurut Serfianus, kunjungan kerja kali ini merupakan sebuah kehormatan yang besar, sekaligus menjadi bukti adanya komitmen dan perhatian yang sungguh-sungguh dari Bank Dunia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia terhadap pengembangan sektor perikanan, khususnya sektor budidaya rumput laut.
“Bagi masyarakat Nunukan, rumput laut adalah urat nadi yang sangat menentukan maju mundurnya perekonomian,” katanya.
Lanjutnya lagi, bahwa besarnya pengaruh rumput laut terhadap perekonomian itu disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang ikut terlibat di sektor ini. Ada ribuan orang yang ikut berkecimpung di sektor ini, mulai dari pengikat rumput laut, pemukat, tukang cuci tali, buruh angkut, hingga pengepul rumput laut.
Selain itu, dikatakan Serfianus, budidaya rumput laut di Kab. Nunukan juga tidak lepas dari masalah, mulai dari harga yang tidak stabil, kualitas rumput laut yang rendah, hingga kurangnya akses permodalan bagi para pembudidaya.
Di tambah lagi munculnya masalah-masalah lingkungan, berupa pencemaran laut akibat dari penggunaan botol-botol plastik dan tali nilon yang tidak terkendali.
“Untuk itu, saya berharap kunjungan Bank Dunia dan Pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kali ini bisa membantu masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut,” jelasnya.
Discussion about this post