TARAKAN, CAKRANEWS – Viral di media sosial (medsos) dugaan perselisihan antar siswi berseragam SMP yang berujung terjadi perundungan.
Dalam video yang beredar, dua siswi terlibat perselihan, namun salah seorangnya dengan bertubi-tubi melakukan pemukulan, sedangkan siswi yang satunya tidak melakukan perlawanan.
Mirisnya, kejadian tersebut disaksikan beberapa pelajar lainnya, dan bahkan direkam dengan menggunakan ponsel atau handphone.
Setelah viral, diketahui bahwa yang terlibat dalam video ataupun perundungan tersebut, yakni siswi dari SMP 4 Tarakan.
Menanggapi kejadian kekerasan yang dilakukan oleh siswinya, pihak sekolah lantas melakukan mediasi dengan m libatkan Kepolisian Polres Tarakan melalui Sat Binmas.
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tarakan, Supardji menjelaskan, bahwa informasi awalnya diterima sekolah bahwa terjadi kejadian antara siswa kelas 8 dan kelas 9 berkelahi setelah pulang sekolah.
Lantaran masih menggunakan pakaian seragam sekolah, otomatis pihak sekolah SMPN 4 Tarakan harus bertanggung jawab.
“Kami koordinasi dengan guru BK, dengan wali kelas kesiswaan kami panggil dan segera coba hubungi semua orangtuanya (pelaku dan korban) dalam mencari menggali informasi,” katanya.
“Berselang 15 menit, tim Polres Tarakan datang dan memediasi persoalan itu,” imbuh Supardji.
Lantas Supardji menuturkan, dari pihak orang tua korban sejak semalam sampai hari ini menjelaskan, bahwa dari korban yang menjadi dugaan perundungan dan pemukulan tidak ada tanda-tanda muntah atau pusing.
“Hari ini bisa kita putuskan, jika ada berobat di rumah sakit kami nanti tanggung bersama di antara korban dan kemudian siswa yang melihat maupun yang memvideokan,” terangnya.
Selain itu, langkah proaktif dilakukan pihak sekolah, lantaran persoalan ini terjadi pada Senin (8 Januari 2024).
Apabila saat momen waktu istirahat kemarin dari siswa melaporkan dan mau berbicara ke gurunya kemungkinan hal tersebut tidak akan terjadi.
“Ternyata anak kita menyelesaikannya dengan permasalahannya sendiri tapi dengan kami lihat raut wajah pelaku dan korban, saya yakin kejadian ini tidak akan terulang kembali, karena permasalahannya itu hanya saling olok,” pungkasnya.
Discussion about this post