JAKARTA, CAKRANEWS – Literasi dan inklusi keuangan di wilayah-wilayah pedesaan di Indonesia, termasuk di Kalimantan Utara (Kaltara) masih perlu dorongan yang lebih serius.
Hal ini menjadi fokus utama pembahasan ‘Seminar on Financial Inclusion: Accelerating Financial Inclusion to Empower Remote Regions and Rural Communities of ASEAN’ yang gelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Kamis 24 Agustus 2023.
Hadir dalam seminar tersebut, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Kaltara Rohadi, mewakili Gubernur Zainal A. Paliwang.
Rohadi berkata, dalam seminar tersebut, terjadi komparasi antar negara ASEAN dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan di wilayah pedesaan.
“Seminar ini diikuti 11 negara ASEAN termasuk Negara Timor Leste, lalu pemaparan dari beberapa peserta terkait berat practice agar dapat diadopsi oleh negara ASEAN lainnya,” ucap Rohadi.
Hasil survei OJK pada tahun 2022 menunjukkan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan di daerah pedesaan hanya mencapai 48,43 persen dan 82,69 persen lebih rendah dari perkotaan dengan angka 50,52 persen dan 86,73 persen.
“Maka dari, dari seminar tersebut diperlukannya suatu dorongan agar pelaksanaan literasi dan inklusi keuangan dapat semakin ditingkatkan lagi, khususnya daerah pedesaan,” kata Rohadi.
Diketahui, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah atau Chairmanship ASEAN 2023. Tentu, menjadi tuan rumah adalah peluang besar bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan dan risiko dalam pemulihan ekonomi global melalui kepemimpinan dalam forum ASEAN.
Discussion about this post