BANDUNG, cakra.news – Dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Kelas 1A Khusus Bandung yang sudah berlangsung sejak 11 November 2021, ternyata pimpinan salah satu yayasan pesantren di Kota Bandung sekaligus seorang guru ngaji HW (36), sudah melakukan aksi bejatnya terhadap santri sejak lima tahun lalu, Rabu (08/12/2021).
Membacakan dakwaan terhadap terdakwa HW, Jaksa penuntut umum menyebut terdakwa sekitar 2016-2021, berprofesi sebagai guru atau pendidik salah satu pesantren di Kota Bandung, telah melakukan perbuatan asusila terhadap para santri di bawah umur.
Hal itu dibenarkan Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jabar Dodi Gozali Emil bahwa HW telah melakukan perbuatannya sekitar 2016-2021 di berbagai tempat di yayasan KS, yayasan pesantren TM, pesantren MH, basecamp, apartemen TS Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel BB, Hotel N, dan Hotel R.
Korban dari tindakan cabul HW, lanjut Dodi berjumlah 12 orang.
Dari belasan santri, ada yang dikabarkan tengah dalam kondisi mengandung.
“Dari data yang Saya dapat ada 12 anak korban. Rata-rata usia 16-17 tahun,” katanya.
Selain itu, tambah Dodi sebanyak lima santri dikabarkan sudah melahirkan bahkan ada korban melahirkan dua kali.
“Sudah lahir itu ada delapan bayi. Kayaknya ada yang hamil berulang. Tapi saya belum bisa memastikan,” ujarnya.
Terdakwa HW menjalani sidang secara daring dari Rutan Kebonwaru Bandung.
“Terdakwa tinggal di dalam rutan. Selama sidang lewat video,” kata jaksa penuntut umum Agus Murjoko.
Jaksa mendakwa terdakwa HW dengan pasal berlapis, yakni Pasal 81 ayat (1) dan (3) Pasal 76 D UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo pasal 65 ayat (1) KUHP maksimal 15 tahun penjara.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Detik
Discussion about this post