TARAKAN, CAKRANEWS – Telkom Indonesia menginisiasi penanaman 5.000 bibit mangrove di Pantai Batu Perawan, Tanjung Batu, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Kamis, 15 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Telkom terhadap pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, serta tata kelola berkelanjutan berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
EVP Telkom Regional IV, Rachmad Dwi Hartanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membumikan nilai-nilai ESG secara nyata dan kontekstual melalui pendekatan partisipatif, kolaboratif, dan berakar pada kebutuhan lokal.
“Untuk kegiatan hari ini difokuskan di Kota Tarakan, berupa penanaman mangrove dalam program GoZero% Goes to Borneo,” ujarnya.
“Bagaimana kita menurunkan, berusaha untuk berpartisipasi menurunkan zero emisi di tahun 2060 seperti itu, jadi itu sudah menjadi target pemerintah dan kita mendukung program itu,” tambah Rachmad.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini turut dihadiri sejumlah perwakilan pemerintah daerah yang bersinergi dan berkolaborasi dengan Telkom sehingga pelaksanaannya berjalan lancar. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program nasional.
Lebih lanjut, Rachmad menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama kegiatan dilakukan di wilayah Kalimantan, dengan Kota Tarakan sebagai lokasi perdana.
“Mungkin nanti akan kembali ke provinsi-provinsi lain di wilayah Kalimantan,” katanya.
Sementara itu, VP Sustainability Telkom, Gunawan Wasisto, mengungkapkan bahwa setelah sukses diselenggarakan di Medan, program GoZero% Roadshow berlanjut ke Kalimantan Utara—provinsi termuda di Indonesia yang memiliki potensi ekologi besar, terutama di kawasan pesisir.
Ia menegaskan bahwa Telkom Indonesia memiliki program GoZero yang berlandaskan pada tiga pilar ESG: Save Our Planet, Empower Our People, dan Elevate Our Business.
“Kegiatan hari ini juga dalam rangka menyambut hari Keanekaragaman Hayati, Biodiversity kita adakan di Tarakan. Nanti bulan depan bisa jadi di lokasi yang lain, bisa jadi di Sulawesi, bisa jadi di Jawa Timur dan sebagainya,” tambah Gunawan.
Tarakan dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena beberapa alasan, antara lain dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional pada 22 Mei, sebagai wilayah operasional Telkom, dan karena keberadaan Cable Landing Station (CLS) di wilayah tersebut.
“Kita tidak hanya fokus kepada bisnis, tapi juga keberlanjutan masyarakat dan lingkungan sekitar,” katanya.
Kegiatan utama dalam program ini adalah penanaman mangrove yang berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati. Selain itu, juga ditampilkan UMK binaan Telkom yang telah berkembang lebih dari lima tahun.
Selain penanaman mangrove, Telkom juga melakukan perbaikan sarana dan prasarana masjid, seperti pengecatan dan perbaikan sistem suara. Kegiatan lainnya mencakup aksi bersih-bersih pantai yang melibatkan masyarakat.
“Jadi kita gak hanya menanaman mangrove, tapi kita memastikan lingkungan di pantai ini juga lebih bersih,” tambah Gunawan.
Pj Sekda Kaltara, Bustan, turut mengapresiasi inisiatif ini dan menyampaikan rasa terima kasih atas penanaman 5.000 bibit mangrove.
“Saya yakin ketika kita berbicara manfaat, memang saat ini mungkin manfaatnya masih belum, mungkin ada tapi tidak terlalu besar karena kan baru ditanam. Ketika sudah berbicara jangka menengah, maka tanaman tersebut mempunyai manfaat,” ungkapnya.
Wali Kota Tarakan, Khairul, juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Telkom.
“Tentu ini adalah bagian upaya yang di tagline-nya kan GoZero Goes to Borneo,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon menuju target nol persen pada tahun 2060.
“Kalau bisa sampai ke 0 persen, itu harapan kita semua. Tentu upaya-upaya ini yang kita lakukan inilah bagian upaya menuju sana,” katanya.
Khairul menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak, termasuk pemerintah, BUMN, masyarakat, dan perguruan tinggi.
“Kalau kita keroyokan kan tentu akan jauh lebih cepat,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa masih banyak lokasi potensial untuk penanaman mangrove di sepanjang pantai Tarakan, serta menekankan pentingnya pemeliharaan berkelanjutan.
“Apa yang sudah kita lakukan menginisiasi ini kalau bisa, satu kalau bisa dijaga apa yang sudah dimulai oleh kita semua ini, karena tentu masyarakat yang paling dekat disini, yang bisa melihat, memelihara,” pungkasnya.
Discussion about this post