JAKARTA, CAKRANEWS – Indonesia tampaknya tak mau ambil pusing dengan ancaman serius dari Amerika Serikat (AS) yang berencana memboikot dan tak hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November 2022 mendatang, jika Rusia diikutsertakan.
Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Teuku Faizasyah berkata, Indonesia berharap semua negara anggota G20 sama-sama mencari solusi masalah perekonomian global yang kian bergejolak, ketimbang membuat masalah baru.
“Dua puluh negara ekonomi besar memiliki keperluan untuk membicarakan secara menyeluruh dan menjadi bagian dari solusi dan tidak menjadi sumber tantangan lainnya bagi proses yang sudah sama-sama diharapkan,” kata Faizasyah dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 7 April 2022.
Menurutnya, dibanding mempersoalkan konflik antara negara tertentu, anggota G20 harusnya bergerak untuk kepentingan lebih besar yang kini dihadapi masyarakat dunia.
“Bagaimana kita bisa menghadapi tantangan ekonomi yang semakin memburuk di era ini akibat pandemi dan peperangan,” ujarnya.
Ia menegaskan, posisi Indonesia yang memegang Presidensi G20 akan berupaya maksimal agar pertemuan berjalan lancar, dan undangan ke negara-negara anggota sudah disampaikan sejak 22 Februari lalu.
“Dengan demikian, perspektif Indonesia kita menjalankan apa yang menjadi preseden G20 selama ini dan tetap mengharapkan seluruh anggota hadir dalam rangkaian menuju KTT G20, baik dalam finance track maupun sherpa track,” kata Faizasyah.
Discussion about this post