MAKASSAR, cakra.news – Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir ditembak hingga tewas oleh tahanan kasus narkotika, RY (27) saat dikeluarkan dari selnya.
Hal inipun telah diselidiki Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Gorontalo.
Saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dikeluarkannya tersangka kasus narkotika, RY (27) dari sel tahanan hingga menyebabkan terjadinya penembakan terhadap Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir, Rabu (23/3/2022).
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono membenarkan peristiwa tersebut, “Masih dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Jika terdapat unsur kesalahan dalam proses dikeluarkannya tersangka tersebut hingga terjadi penembakan, Wahyu dengan tegas mengatakan akan dilakukan penindakan terhadap aparat yang bertugas.
“Jika nanti dalam pemeriksaan ditemukan adanya kesalahan prosedur maka pihak-pihak yang terlibat akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, kasus penembakan Dirtahti Polda Gorontalo hingga AKBP Beni Mutahir tewas terjadi pada Senin 21 Maret sekitar pukul 04.00 WITA.
Penembakan tersebut terjadi di Jalan Mangga, Kota Gorontalo.
Korban ditembak oleh tersangka kasus narkotika dengan menggunakan senjata rakitan yang disimpan RY di sekitar rumahnya.
Sebelumnya, RY menjalani penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Gorontalo dalam perkara narkotika.
Kemudian dijemput oleh korban untuk membawa RY ke rumahnya.
Setelah tiba di rumah RY, tiba-tiba terjadi kegaduhan kemudian tidak berselang lama terjadi penembakan yang menyebabkan AKBP Beni Mutahir ditemukan tewas tertembak.
Usai menembak korban, RY kemudian berencana meninggalkan Kota Gorontalo dengan menggunakan akomodasi udara.
Namun, RY tidak jadi berangkat dan berputar ke rumah orang tuanya di Jalan Sarini Abdulah, Kota Gorontalo hingga pelaku berhasil ditangkap pihak kepolisian.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : detik.com
Discussion about this post