Malinau- Wakil Bupati Malinau Jakaria, S.E, M.Si. hadiri peresmian Kampung Siaga Bencana (KSB) yang diresmikan di Kecamatan Mentarang oleh Wakil Gubernur Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si. Dalam peresmian tersebut juga dilakukan simulasi dalam penanggulangan bencana yang dilaksanakan di halaman Balai Adat Desa Pulau Sapi, pada Kamis (28/10).
Dalam sambutannya, Wagub Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si. mengatakan bahwa selama ini penanganan bencana alam telah diupayakan untuk ditangani dengan berbagai cara dengan melibatkan semua komponen masyarakat. Mulai dai lokasi bencana, baik di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat pusat.
Pemerataan terhadap potensi kerawanan bencana alam oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kaltara menyebutkan bahwa Kalimantan Utara merupakan salah satu kawasan yang rentan terhadap bencana alam berupa longsor dan banjir.
Selain itu, potensi bencana hidrometeorologi juga sudah sangat tinggi di Kalimantan Utara seperti banjir dari aliran hulu sungai yang mengancam Kabupaten Malinau yang ada di Kecamatan Mentarang yang terdiri dari 9 desa.
“Dengan hal tersebut di atas maka perlu adanya pelaksanaan kampung siaga bencana yang salah satunya akan dibentuk di Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau,” ucapnya.
Dr. Yansen menerangkan bahwa kampung siaga bencana adalah wadah formal penanggulangan bencana berbasiskan masyarakat yang berada di tingkat kecamatan ataupun desa yang dijadikan tempat untuk program penanggulangan bencana.
“Dengan adanya program ini diharapkan pengurangan resiko bencana yang menggunakan pendekatan dari, oleh dan untuk masyarakat dapat kita wujudkan dengan baik,” ujarnya.
Secara khusus untuk Desa Pulau Sapi dan desa sekitarnya. Pembentukan desa tangguh ini akan menjadi satu warna tersendiri bagi desa khususnya desa wisata. Dimana ciri atau karakter desa tangguh adalah desa yang mampu beradaptasi, mampu menyikapi secara cepat situasi-situasi bencana yang terjadi.
“Hal ini tentu menggambarkan sikap masyarakat yang baik, mampu bekerjasama sehingga dengan menjadi kampung siaga bencana akan memperkuat basis desa wisata, memberi daya tarik tersendiri karena orang merasa aman masuk ke desa,” ungkapnya.
“Ini menjadi harapan kita bersama karena kita tidak menghadapi masalah bencana semata tetapi bagaimana kita semua menggairahkan semangat kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi, segera beradaptasi dengan segala sesuatu yang terjadi ketika ada ancaman, bahaya dan hal inilah sekiranya yang penting menjadi perhatian kita semua,” imbuhnya.
“Saya Ada Untuk Semua”
“Bersama Kita Pasti Bisa”
“Salam Harmonis Untuk Kita Semua”
Discussion about this post