TARAKAN, cakra.news – Hutan Mangrove merupakan salah satu obyek wisata andalan masyarakat Kota Tarakan.
Hutan ini terletak di Karang Rejo, Tarakan Barat, dikenal sebagai paru-paru kota dan pelindung dari abrasi air laut.
Obyek wisata ini tidak saja menyuguhkan keasrian suasana hutan nan alami, pengunjung juga dapat berjumpa dengan satwa bekantan.
Setiap hari hutan mangrove selalu ramai dikunjungi masyarakat Tarakan. Namun sayangnya, saat ini pengunjung mengalami penurunan.
Biko (42) selaku petugas lapangan wisata mangrove membenarkan hal tersebut, Ia menuturkan bahwa penurunan pengunjung disebabkan karena pandemi Covid-19. Sabtu (06/11/2021).
“Penurunan mencapai lebih dari 50%, sebelum pandemi rata-rata perhari pengunjung 40 orang sedangkan weekend mencapai 200 orang, saat ini sudah menurun separuhnya bahkan lebih,” ungkapnya.
Ia menambahkan umumnya pengunjung hutan mangrove berasal dari luar daerah, disaat pandemi seperti saat ini.
“Semakin sepi bahkan kami sempat melakukan penutupan,” ujarnya.
Selain itu, pengunjung lainnya berasal dari anak-anak sekolah/mahasiswa. Biasanya mereka melakukan kegiatan study tour ataupun rapat organisasi.
Ketika pandemi Covid- 19 sekolah dan universitas ditutup.
Meskipun demikian, perkembangan Mangrove mulai membaik meskipun belum pulih 100%.
Ia terus berharap semoga pandemi ini cepat berakhir.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post