HONG KONG, cakra.news – Polisi Hongkong mengevakuasi 32 orang dari pengadilan kota pada Selasa (16 November 2021) dan mengerahkan satuan penjinak bahan peledak.
Sementara media setempat melaporkan bahwa ada amplop mencurigakan yang ditujukan kepada hakim telah dikirim ke dua pengadilan yang berbeda.
Polisi mengatakan mereka menanggapi laporan dari staf di Pengadilan Kowloon Barat, tempat evakuasi berlangsung, tetapi tidak segera memberikan rincian lebih lanjut.
Pemerintah kota menyatakan menyesalkan intimidasi terhadap hakim. Hakim Hong Kong telah menghadapi kritik dari pendukung pro-Beijing dan demokrasi setelah kerusuhan anti-pemerintah yang berkepanjangan pada tahun 2019.
Media, termasuk surat kabar South China Morning Post, mengutip sumber tak dikenal yang mengatakan evakuasi itu terkait dengan surat mencurigakan yang ditujukan kepada hakim di dua pengadilan berbeda dalam amplop berisi bubuk putih.
Departemen Kehakiman di bekas jajahan Inggris itu menyatakan sangat menyesalkan kasus intimidasi kriminal baru-baru ini terhadap hakim.
“Pelanggar akan dibawa ke pengadilan,” katanya.
Pihak pengadilan juga menyatakan bahwa proses pengadilan tidak terpengaruh oleh insiden ini, walaupun merujuk pada “insiden darurat”.
Surat Kabar South China Morning Post melaporkan Pengadilan Kowloon Barat pertama kali menerima surat mencurigakan minggu lalu, dengan sebuah amplop yang kemudian dipastikan berisi dua gram soda api, zat yang sangat korosif.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : CNA
Discussion about this post