JAKARTA, CAKRANEWS – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, Kota Tarakan merupakan wilayah paling rawan gempa dan tsunami di Kalimantan.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, tingkat kerawanan tinggi itu dikarenakan keberadaan jalur sesar aktif, dengan Magnitudo tertarget hingga 7,0.
“Seringnya Tarakan diguncang gempa tidak lepas dari keberadaan sesar aktif Tarakan,” kata Daryono di Jakarta, Kamis 7 April 2022.
Selain gempa, Tarakan juga termasuk wilayah yang rawan tsunami, karena lokasinya berhadapan dengan Megathrust Utara Sulawesi.
Daryono mengingatkan, sejarah mencatat gempa-gempa dengan kekuatan yang besar pernah terjadi di Tarakan. Pada 19 April 1923, gempa Magnitudo 7,0 pernah mengguncang Bumi Paguntaka dengan skala intensitas VII-VIII MMI, membuat banyak bangunan rusak, dan tanah retak-retak.
Tak berselang lama, 14 Februari 1925, Tarakan kembali diguncang gempa berskala intensitas VI-VII MMI. Lalu, tanggal 28 Februari 1936, gempa berkekuatan Magnitudo 6,5 juga menghantam kota yang berada di Provinsi Kalimantan Utara tersebut.
Tentu saja masih segar dalam ingatan warga Tarakan, bagaimana kuatnya gempa Magnitudo 6,1 yang mengguncang pada 21 Desember 2015 silam, pada dini hari, dengan gempa susulan sebanyak 16 kali.
Terbaru, Kamis 7 April 2022 pukul 15.40 WIB, Tarakab diguncang gempa tektonik, yang tercatat berkekuatan Magnitudo 3,4.
Discussion about this post