TARAKAN, CAKRANEWS– Kabar masuknya penyakit Hepatitis Misterius di Indonesia membuat khawatir masyarakat di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kota Tarakan. Untuk itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan dr. Devi Ika Indriarti menitipkan sejumlah pesan kepada masyarakat.
“Penyakit ini kan baru dan perlu adanya penelitian lebih lanjut. Namun, saya menitipkan beberapa pesan kepada masyarakat Tarakan,” kata dr Devi kepada CAKRANEWS melalui sambungan telepon, Sabtu (6/5/2022).
Adapun pesan-pesan tersebut, antara lain meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap berita yang belum tentu kebenarannya. “Saya berharap masyarakat tidak mudah percaya berita yang sumbernya tidak jelas. Sehingga hal-hal ini justru memicu kepanikan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dirinya meminta masyarakat untuk mengikuti imbauan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan sebagai bentuk pencegahan awal. Di antaranya mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Dokter Devi menyebut Dinas Kesehatan Kota Tarakan melalui tim surveilans sudah melakukan pemantauan kasus-kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) termasuk penyakit hepatitis misterius ini. Sejauh ini, lanjutnya, sosialisasi pencegahan kepada masyarakat sudah dilakukan melalui sosial media dengan melanjutkan imbauan dari Kementrian Kesehatan terkait upaya pencegahan.
Sebagai informasi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sejak 15 April 2022. Kewaspadaan tersebut makin meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta dengan dugaan penyakit itu meninggal dunia.
Pewarta: Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post