TANJUNG SELOR, cakra.news – Koperasi Berkah Usaha Berdikari (KBUD), berkantor di Jalan Gapensi Tanjung Selor selama ini berjalan sebagai lembaga keuangan bukan bank.
KBUD ini memfokuskan kegiatannya sebagai koperasi simpan pinjam, memiliki ruang lingkup kegiatan berupa menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat, Sabtu (27/11/2021).
Dijelaskan Ketua Koperasi Nasir, koperasinya telah menyalurkan pinjaman permodalan kepada anggotanya untuk dapat lebih mengembangkan kegiatan usahanya.
Namun, kata dia KBUD juga tidak membatasi ruang lingkup kegiatannya hanya kepada anggotanya saja, namun siapapun warga masyarakat yang membutuhkan tambahan modal untuk lebih mengembangkan usahanya, KBUD siap membantu.
Terkait kinerja, lebih lengkap disampaikan Sekretaris KBUD, Harwin bahwa koperasi simpan pinjam yang dikelolanya turut membantu lebih mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Semangat kuat yang ditumbuhkan KBUD untuk lebih giat mengembangkan kegiatan usaha turut mendongkrak tumbuh dan berkembangnya kegiatan para pedagang usaha mikro kecil di Tanjung Selor.
Keberadaan KBUD, sebut Harwi, dinilai sangat penting oleh para pelaku usaha kecil dan mikro karena dapat membantu dalam hal permodalan usaha sehingga mereka bisa bersaing dengan pelaku usaha lain yang rata-rata memiliki modal besar.
“Keberadaan koperasi simpan pinjam ini juga membuat persaudaraan dan solidaritas antar pelaku usaha kecil dan mikro terpelihara dengan baik,” ujarnya.
Terbantunya kegiatan usaha karena hadirnya KBUD diungkapkan Prayoga Sudiantono (53) pengusaha bakso beralamat di jalan H Thamrin samping Pasar Induk Tanjung Selor.
Dia mengaku sangat bersyukur dengan adanya KBUD karena sempat mengalami kesulitan permodalan, sementara untuk mengajukan pinjaman ke perbankan banyak persyaratan yang tidak mungkin dapat dipenuhinya.
“Saya kemarin kesulitan modal dan merasa susah menembus persayaratan perbankan. Untungnya ada Koperasi Simpan Pinjam yang mau membantu sehingga sekarang Alhamdulillah usaha Saya semakin maju,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Sudarta Indra Wardana yang sehari-harinya membuka usaha Loundry di Jalan Semangka. Walaupun pinjaman awalnya ke KBUD tidak terlalu besar, kata dia namun dapat membantu permodalan sehingga kegiatan usahanya menjadi lebih baik dan lebih besar lagi.
Sudarta juga terkesan dengan proses pinjaman yang mudah dan cepat, sementara potongan biaya administrasi yang dikenakan tidak terasa membebani.
“Prosesnya sangat mudah dan cepat. Pihak koperasi simpan pinjam pun tidak terlalu membebani administrasi sebagai potongan kepada nasabah peminjam, hanya 1 persen. Misal pinjaman 1 juta, kita hanya dipotong administrasi 10 ribu, dengan jangka waktu 2 bulan, kita hanya berkewajiban 20 ribu perhari. Setelah Saya menghitung, Saya hanya dikenakan suku bunga 10 persen,” pungkasnya.**
Pewarta : Andi Surya
Discussion about this post