SYDNEY, cakra.news – Radio Selandia Baru (RNZ) melaporkan bahwa Polisi Kepulauan Solomon menembakkan gas air mata di ibukota Honiara pada Rabu (24/11/2021) ketika kerumunan pengunjuk rasa yang protes terhadap pemerintah mulai membakar gedung-gedung, termasuk kantor polisi, dan menjarah toko-toko.
Para pengunjuk rasa, kata RNZ adalah orang-orang dari pulau terbesar di negara Pasifik itu, Provinsi Malaita, sekitar 120 km (75 mil) dari ibukota. Mereka menuntut Perdana Menteri Manasseh Sogavare mundur karena kegagalan membangun infrastruktur yang dijanjikan, dan juga sejumlah keluhan lainnya.
Koresponden penyiaran Solomons, Georgina Kekea, melaporkan unjuk rasa dimulai dengan damai, tetapi sebagian besar sekolah dan bisnis di Honiara ditutup pada sore hari ketika sejumlah pengunjuk rasa mencoba memasuki parlemen yang sedang bersidang.
“Banyak warga Honiara terkejut dengan apa yang telah terjadi,” kata Kekea.
“Ini benar-benar mengganggu dan sekarang orang-orang tidak merasa aman lagi. Semua orang mencoba lari kembali ke rumah mereka sekarang,” tambahnya.
RNZ juga melaporkan sejumlah video di media sosial yang menunjukkan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan penjarah, dan gedung-gedung terbakar. Selain kantor polisi yang terbakar, asap hitam terlihat mengepul dari halaman parlemen.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post