TANJUNG SELOR, cakra.news – Mengeluh karena sudah antri lama untuk beli minyak goreng lokal, Sutrisno (56) terpaksa membeli minyak goreng kemasan Malaysia walaupun harganya mencapai Rp30 ribu per liternya, Senin (21/3/2022).
Mengantri untuk membeli minyak goreng, diakui Sutrisno meski dilakukannya sebagai upaya memenuhi kebutuhan Warung Tuluangung miliknya di bilangan jalan poros Malinau, sekitar 100 meter dari simpang tiga menuju Kabupaten Malinau.
“Kalau tidak ada minyak goreng gimana kami jualan. Meski harga minyak goreng selangit, tetap saja harga jual kami tidak bisa dinaikkan. Takut pelanggan pada kabur,” sebutnya.
Hari ini, Sutrisno mengaku kecewa. Sudah mengantri sedemikian lama di penjualan minyak goreng di Jalan Semangka Tanjung Selor, namun apes pada gilirannya minyak goreng sudah keburu habis.
“Memang apes. Pas giliran Saya, minyak goreng sudah habis. Padahal sudah lama mengantri nunggu giliran. Pulang ke warung terpaksa mampir ke toko yang jual minyak goreng Malaysia, biarpun harganya selangit terpaksa dibeli,” keluhnya.
Sutrisno mengaku heran, apa yang terjadi hingga setiap hari harus mengantri beli minyak goreng.
Padahal kata Dia, harga minyak goreng sudah lebih mahal dari harga normal biasanya.
“Harga minyak goreng sudah termasuk mahal, tapi kenapa harus antri terus untuk membelinya,” ujarnya heran.
Untuk minyak goreng kemasan Malaysia, kata Sutrisno, selalu siap tersedia di toko-toko namun harganya memang jauh lebih mahal dari pada minyak goreng Indonesia.
“Minyak goreng Malaysia selalu sedia di toko, namun harganya itu selangit. Tapi terpaksa lah dibeli daripada tidak jualan, kami hidup dari mana,” pungkas Sutrisno pasrah.**
Pewarta: Ramses Lubis
Discussion about this post