INTERNASIONAL, CAKRANEWS – Seruan untuk memboikot Facebook menyeruak setelah media sosial milik Mark Zuckerberg ini disebut telah menutupi kekejaman tindakan pasukan Israel yang melakukan serangan brutal di Masjid Al Aqsa, Yerusalem Timur pada Jumat 15 April 2022 lalu, terhadap warga Palestina.
Sada Social, salah satu situs pelaporan sosial menyebut, Facebook telah memberlakukan kebijakan pelanggaran administrasi dan ketentuan komunitas secara sepihak pada konten-konten Palestina.
Salah satu konten serangan Israel yang dihapus sepihak oleh Facebook adalah milik halaman ‘Berita Al-Qastal’, yang merupakan salah satu corong informasi paling menonjol terkait isu-isu Palestina.
Penghapusan sepihak ini jelas mengundang amarah para aktivis dan rakyat Palestina karena diskriminasi yang begitu kental sampai ke ranah media sosial.
Pihak Al-Qastal mengatakan Facebook tidak mengirim pesan apa pun seperti biasa. Situs pelaporan itu juga menuding bahwa penghapusan halaman platform berita Palestina itu karena adanya permintaan massal dari warga Israel.
Al-Qastal yakin warga Israel tidak mau kekejaman negaranya terhadap Palestina, tersebar dan menjadi pembahasan internasional.
Hal ini bagi Sada Social maupun Al-Qastal adalah sebuah bukti bahwa Facebook hanyalah media sosial penuh omong kosong, yang sering mengkampanyekan kebebasan bersuara, namun faktanya berbeda.
Discussion about this post